REVITALISASI FUNGSI RAMADHAN 1430 H.
Negative Thinking
سلام الله عليكم ورحمته مبركاته
SALAMULLAHI ALAIKUM WARAHMATUHU WABARAKATUH
Segala tahmid hanya kepada Allah semata, mari memanjatkan puji dan kesyukuran kita kepada-Nya, Allah Rabbul ‘Alamin, yang mencipta dari tiada menjadi ada, yang selalu menjaga keseimbangan di jagad raya ini, Dialah yang menjadikan dalam setiap route bumi mengelilingi matahari satu bulan sebagai ajang pemulihan jati diri kemanusiaan, jauh dari tahayuz –biasan-biasan- Syetan laknatullahi ‘alaih dan sebagai momentum untuk kembali ke Fitrah.
Shalawat dan Salam semoga terus mengalir dan tercurah kepada Baginda Rasul, yang telah memberikan dan mengajarkan kita Way of Life to here and to hereafter. وعطر اللهم قبره الكريم يا كريم !!!
Ini merupakan destiny, Allah masih memberikan kita semua yang hadir ditempat ini kesempatan yang sebagian orang tidak dapatkan dan telah gugur sebelum Ramadhan tiba, kita termasuk nominasi-nominasi yang digodok untuk menjadi manusia-manusia yang sesuai Fitrah dan selaras dengan awal mula penciptaan kita. Alhamdulillah !!!
Pernahkah kita mengingat atau setidaknya membaca awal mula kejadian penciptaan kita sebagai dimensi rohiyah, bahwasanya kita pernah mengangguk dan bersedia untuk hidup sebagai Hamba Allah, nah Ramadhan ini merupakan saat paling tepat untuk merenew eksistensi kemanusiaan kita, saya akan membacakan sejarah awal dimensi rohiyah kita yang termaktub dalam Al-Qur’an yang authornya adalah Sang Pengcipta sendiri :
172. Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku Ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap Ini (keesaan Tuhan)",
Sengaja saya mengangkat Tema ini “REVITALISASI FUNGSI RAMADHAN” dengan tujuan agar kita senantiasa care dan bersungguh-sungguh menggunakan fungsinya sebagai Syahrul Rahmat, Syahrul maghfirah dan syahr etqau minannar, sebagai bulan yang penuh taburan Rahmat-Nya, bulan Ampunan serta bulan yang mampu menjauhkan kita dari Api Neraka, kesempatan tidak akan datang untuk keduakalinya, kalau kita sia-siakan kesempatan emas ini, maka yakinlah kita termasuk golongan orang-orang yang merugi, karena belum tentu Allah menyeleksi kita menjadi nominasi-nominasi untuk Ramadhan berikutnya, ingatlah setiap saat kita bisa saja dipanggil Allah kapan dan dimana saja kita berada, tidak peduli apakah kita berada di Ethiopia atau di Indonesia, bisa jadi kita sementara berada di Edna Mall nonton Transformer II tiba-tiba Allah mengundang kita, atau mungkin kita lagi asyik fishing/mancing di sodore, tiba-tiba Malaikat Israel berkata, Your turn please !!! ataukah lagi asyikan lantunin lagu my way –karokean- di Wisma Duta, tiba-tiba giliran kita untuk menghadap Allah, kesemuanya bisa saja terjadi, yang Jelas kalau kesempatan emas ini terlewatkan, maka kita semakin mengurangi forsi untuk menjadi nominasi orang-orang yang kembali ke Fitrah.
Ada beberapa hal yang membelenggu kita untuk kembali ke Fitrah, Ary Ginanjar Agustian (pak Ary) dalam bukunya ESQ (Emotional Spritual Quantion) memaparkan belenggu-belenggu tersebut :
1. Prasangka
2. Prinsip-prinsip hidup
3. Pengalaman
4. Kepentingan dan Prioritas
5. Sudut pandang
6. Pembanding
7. Literatur
Baik saya akan sederhanakan tulisan pak ary dalam cerama ini, bahwasanya mempunyai kebiasaan buruk dalam hal ini berprasangka negatif kepada orang lain –negative thinking- akan membuat seseorang jauh ke Fitrah, gesekan-gesekan Prasangka Negatif tersebut akan membuat Nurani kita semakin kelam, semakin membatu sehingga control uluhiyah yang berupa pancaran sinar Allah kesetiap hamba-Nya semakin tertutupi, Al-Qur’an dalam surah Al hujaraat ayat 12 melarang seseorang yang berpredikat mu’min untuk saling sangka menyangka
12. Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), Karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.
Saya pernah membaca sebuah hadits yang maksudnya seperti ini :
Bahwasanya untuk mengklaim sesorang itu bersalah atau tidak, hendaknya mempunyai 60 alasan untuk menuduhnya, contoh kecil, jika sesorang menghardik kita dengan kata-kata kasar, itu setidaknya harus ada 60 list pertanyaan dalam hati kenapa dia menghardik saya.
• mungkin saya salah ucap sehingga menyakiti dia
• mungkin dia lagi ada masalah di rumah atau di kantor
• mungkin pragainya seperti itu
• mungkin dia lagi bercanda hingga mo memukul saya hingga babak belur (Qua hajar loe sri !!! ) :P
• atau mungkin dia lagi tidak punya uang untuk belanja dapur karena belum tanggal 25 (gajian)
• dan banyak lagi kemungkinan-kemungkinan lain yang membuat dia menghardik.
Apatalagi kalau sesorang itu lagi dalam keadaan berpuasa, Rasulullah mengajarkan hendaknya cukup kita mengatakan أنا صائم (saya berpuasa)
Implikasi dari selalu ber Negative Thinking adalah tindakan-tindakan Negatif dan arogan yang menghasilkan sikap Defensif, Tertutup, Menahan Informasi, Non Koperatif serta Performa Menurun.
Dalam Ayat lain dikatakan :
• •
36. Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka kerjakan.
sesuatu yang diperoleh dengan prasangkaan sama sekali tidak bisa mengantikan sesuatu yang diperoleh dengan kebenaran.
Hindari Prasangka negatif apalatagi dalam komunitas kita yang sangat kecil ini, ber Positive Thinking lah karena itu akan melahirkan tindakan-tindakan positif yang berimbas pada Saling percaya satu sama lain, saling mendukung, Koperatif, terbuka dan Performa terbaik, kerjaan kantor akan lebih mudah diselesaikan Insyallah.
Terakhir, Fungsikan Ramadhan semaksimal mungkin dengan meningkatkan presentasi Ibadah, jaga hati, jaga lisan, dan jaga mata dan tangan, gunakan pada hal-hal yang diridhoi Allah, insya Allah akan menjadi pemenang-pemenang yang menerima hadiah langsung dari Allah. Amin!!!
Wassalamu Alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Addis Ababa, 1 Ramadhan 1430 H
22 Agustus 2009 M.
A.Aidid
Dipresentasikan Di Wisma Duta KBRI Addis Ababa
Minggu Pertama Taraweh 01 Ramadhan 1430 H. 22 Agustus 2009