Saturday, August 11, 2012

RAMADHAN 1432 H. : Cetak Sosok dan Figur Inovatif



Bahan Khutbah 1433 H.
Di Wisa KBRI Addis Ababa

الله أكبر،  الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله اكبر، الله أكبر،
الله أكبر، الله أكبر.
إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستهديه ونشكره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، من يهد الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ولا مثيل له ولا ضد ولا ند له، اللهم إنا نوحدك ولا نحدُّك. ونؤمن بك ولا نكيفك. ونعبدك ولا نشبهك. ونعتقد أن من شبهك بخلقك ما عرفك. وأشهد أن سيدنا وحبيبنا وعظيمنا وقائدنا وقرة أعيننا محمدًا عبده ورسوله وصفيه وحبيبه بلغ الرسالة وأدى الأمانة ونصح الأمة فجزاه الله عنا خير ما جزى نبيا من أنبيائه، الصلاة والسلام عليك سيدي يا رسول الله يا علم الهدى أنت طب القلوب ودواؤها وعافية الأبدان وشفاؤها ونور الأبصار وضياؤها صلوات الله وسلامه عليك وعلى كل رسول أرسله.

Kaum Muslimin Yang dimuliakan Allah
Hari ini 1 Syawwal 1433 H. adalah hari yang sangat bahagia untuk kita semua, setelah mendirikan Ramadhan 1433 H. Dengan melakukan puasa di siang harinya dan melaksanakan shalat taraweh, shalat lael dan shalat Tahajjud dimalam harinya dengan Imanan wahtisaban, makan saya yakin Insya Allah kita akan mendapatkan Jawaiz, award atau penghargaan dari Allah S.W.T di hari yang berbahagia ini. Rasulullah menjelaskan adanya  Award atau penghargaan itu dalam sebuah haditsnya :

Detail klick disini: Cetak Sosok and Figur Inovatif


Bismillahirrahmanirrahim 


Penulis yakin dan sangat percaya bahwa jamak dari kita telah mengetahui dan paham bagaimana hukum puasa dalam islam, dengan perkembangan internet sekarang ini, bukan jamannya lagi untuk tidak mengetahui hukum dan status puasa, anda tinggal mengetik keyword puasa, fasting, shaom, atau صوم di form pencarian google atau mesin pencarian dari perusahaan lain, mesin tersebut akan mem-floorkan varian hukum dan status puasa baik dalam bentuk tulisan, audio, gambar maupun video. Hanya saja sejauh mana interest dan kecendrungan kita untuk mengetik keyword tersebut di form pencarian.

Untuk berbagi informasi bahwa penulis pernah bekerja di salah satu perusahan network terbesar di Mohandesin, Egypt yang juga merupakan provider perusahaan TATA di India selama kurang lebih 4 (empat) tahun, dan masa itu cukup memberikan pelajaran berharga mengenai networking dan seluk beluknya.  Apa yang penulis ingin sampaikan adalah suatu hal penting mengenai RIR atau Regional Internet Registry dan web cache pada setiap tools pencarian anda yang pada gilirannya akan memberikan informasi mengenai bentuk, krakter dan kecendrungan setiap user/pengguna internet. Ini dapat dimonitoring oleh seorang yang bekerja pada perusahan provider internet.

Detail klick disini: Selanjutnya


Friday, August 10, 2012

RAMADHAN 1432 H. : Cetak Sosok dan Figur Inovatif


RAMADHAN 1432 H. : Cetak Sosok dan Figur Inovatif

Bahan Khutbah 1433 H.
Di Wisa KBRI Addis Ababa

الله أكبر،  الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله اكبر، الله أكبر،
الله أكبر، الله أكبر.
إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستهديه ونشكره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، من يهد الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ولا مثيل له ولا ضد ولا ند له، اللهم إنا نوحدك ولا نحدُّك. ونؤمن بك ولا نكيفك. ونعبدك ولا نشبهك. ونعتقد أن من شبهك بخلقك ما عرفك. وأشهد أن سيدنا وحبيبنا وعظيمنا وقائدنا وقرة أعيننا محمدًا عبده ورسوله وصفيه وحبيبه بلغ الرسالة وأدى الأمانة ونصح الأمة فجزاه الله عنا خير ما جزى نبيا من أنبيائه، الصلاة والسلام عليك سيدي يا رسول الله يا علم الهدى أنت طب القلوب ودواؤها وعافية الأبدان وشفاؤها ونور الأبصار وضياؤها صلوات الله وسلامه عليك وعلى كل رسول أرسله.

Kaum Muslimin Yang dimuliakan Allah
Hari ini 1 Syawwal 1433 H. adalah hari yang sangat bahagia untuk kita semua, setelah mendirikan Ramadhan 1433 H. Dengan melakukan puasa di siang harinya dan melaksanakan shalat taraweh, shalat lael dan shalat Tahajjud dimalam harinya dengan Imanan wahtisaban, makan saya yakin Insya Allah kita akan mendapatkan Jawaiz, award atau penghargaan dari Allah S.W.T di hari yang berbahagia ini. Rasulullah menjelaskan adanya  Award atau penghargaan itu dalam sebuah haditsnya :
((وَلِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُما إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ بِفِطْرِهِ، وَإِذَا لَقِيَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ))
Ada dua kegembiraan yang dimiliki orang yang berpuasa, gembira pada saat berbuka dan kegembiraan pada saat bermuajaha dengan Allah untuk menerima award puasanya.
Berbahagialah kita semua pada hari ini, berbahagilah mereka yang mendirikan dan menghidupkan malam-malam Ramadhan di Mesjid Anwar, Mesjid Awliyah, dan Mesjid Abadir di Mekanissa dan berbahagia pulalah orang-orang yang senantiasa mendirikan malam-malam ramadhan di Kantor KBRI Addis Ababa, karena Allah tidak akan pernah menyia-nyiakan amalan seorang hambahnya. Allah selalu menepati janji-Nya kepada orang-orang yang menjalankan perintahnya, kepada semua hamba-hamba yang dicintainya
يا الله يا وافى الوعد نسألك أن تدخلنا وجميع الصائمين  جنتك من باب الريان كما وعدت للصائمين
Wahai Allah yang memenuhi janji, kami memohon kepada-Mu kiranya engkau memasukan kami dan orang-orang yang berpuasa dalam sorga-Mu dari pintu rayyaan sebagaimana engkau janjikan kepada orang-orang yang berpuasa.
Adanya keinginan untuk berpuasa, untuk datang ke mesjid-mesjid Allah maupun di Kantor KBRI Addis Ababa untuk mendirikan malam-malam ramadhan adalah sebuah nikmat yang patut kita syukuri, karena diantara kita tidak semua dapat merasakan kenikmatan itu karena terhalang berbagai urusan duniawi, karena persentasi keimanan kita boleh jadi belum pada tahap atau level untuk menghidupkan ramadhan dan membantu atau menolong Agama Allah. Perlu dicatat bahwa keimanan setiap orang itu yaziidu wa yanqush kadang bertambah kadang pula berkurang.
Pada hari ini adalah hari keduakalinya kita merayakan Idul Fitri di Wisma Duta KBRI Addis Ababa, walaupun dengan kwantitas kita semakin berkurang akan tetapi semangat tetap perlu dipertahankan untuk kemashlahatan bersama, kebersatuan dan keterpautan dalam tali silaturrahim untuk melestarikan sebuah tradisi atau sunnah : Rasulullah bersabda :
عَنْ جَرِيرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رضي الله عنه قال: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ( مَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً حَسَنَةً فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا ، وَلَا يَنْقُصُ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْءٌ . وَمَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّئَةً فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ كُتِبَ عَلَيْهِ مِثْلُ وِزْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا ، وَلَا يَنْقُصُ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْءٌ)
Barangsiapa yang memulai sebuah sunnah atau tradisi yang baik dalam islam lalu hal tersebut dilakukan orang-orang setelahnya, akan diberikan kepadanya pahala seperti orang yang melakukannya tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang melaksanakan tradisi tersebut dan barangsiapa yang melakukan sebuah sunnah atau tradisi yang buruk dalam islam hal tersebut dilakukan oleh orang-orang setelahnya, akan diberikan kepadanya ganjaran seperti orang yang melakukan tradisi tersebut tanpa mengurangi ganjaran dosa sedikitpun orang yang melakukan tradisi tersebut.
Allahu Akbar, Allahu Akbar walillahil hamd...
Melalui media dan momentum Idul Fitri ini mari tingkatkan rasa persaudaraan kita dan rapatkan barisan untuk melaksanakan amanah Allah, amanah negara Indonesia tercinta, madrasah ramadhan 1433 H. Diharapkan mencetak sosok atau figur-figur handal yang mampu melahirkan gagasan-gagasan inovatif sebagai sebuah pilar diplomasi, tinggalkan kebiasaan yang merugikan dan menjadi beban orang lain dan tingkatkan konsentrasi kerja. Insya Allah mendahulukan kebersamaan yang bersifat non-struktural dapat membantu kelancaran program kerja KBRI Addis Ababa, tentunya setiap personil harus mafhum dan menyadari batasan-batasan yang telah digariskan.
Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahil hamd...
Mari berdoa kepada Allah semoga proyek ramadhan Allah  dapat melahirkan kita semua sebagai insan-insan bertaqwa  yang memiliki didikasi tinggi untuk agama dan bangsa. Biasan ramadhan semoga selalu terintegrasi dalam prilaku-prilaku kita pada bulan-bulan mendatang. Eih Allah... melalui hari yang berbahagia ini kami mohon hilangkan tekanan-tenakan perasaan dalam jiwa-jiwa kami agar kami dapat melaksanakan tugas kami dengan syahdu dan nikmat, anugerahkan kepada kami keikhlasan dalam bekerja sehingga tugas-tugas yang kami emban dan lakukan menjadi ibadah kemada-Mu, pupuklah kebersamaan kami untuk memuliakan-Mu. Allahumma Amien..Allahumma Taqabbal.
Ibadallah...Hamba Allah....
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
Sesungguhnya Allah memerintahkan kalian untuk berbuat adil, adil kepada Allah, diri sendiri, keluarga, saudara dan sanak famili, tetangga, atasan, jajaran staf, dan adil kepada negaramu dan memerintahkanmu untuk berbuat baik, ringan tangan kepada kerabat, dan Allah melarang perbuatan keji dan mungkar dan permusuhan, Allah memberi pengajaran tersebut agar kalian dapat mengambil pelajaran
ولذكر الله أكبر والله يعلم ما تصنعون
Wassalamu Alaikum Warahmatullah Wabaraktuh.

Wednesday, July 18, 2012

PUASA SEBAGAI BAROMETER KEIMANAN ANDA

PUASA SEBAGAI BAROMETER KEIMANAN ANDA : Break Time for Negative keyword and faulty applications 


Bismillahirrahmanirrahim

Penulis yakin dan sangat percaya bahwa jamak dari kita telah mengetahui dan paham bagaimana hukum puasa dalam islam, dengan perkembangan internet sekarang ini, bukan jamannya lagi untuk tidak mengetahui hukum dan status puasa, anda tinggal mengetik keyword puasa, fasting, shaom, atau صوم di form pencarian google atau mesin pencarian dari perusahaan lain, mesin tersebut akan mem-floorkan varian hukum dan status puasa baik dalam bentuk tulisan, audio, gambar maupun video. Hanya saja sejauh mana interest dan kecendrungan kita untuk mengetik keyword tersebut di form pencarian.

Untuk berbagi informasi bahwa penulis pernah bekerja di salah satu perusahan network terbesar di Mohandesin, Egypt yang juga merupakan provider perusahaan TATA di India selama kurang lebih 4 (empat) tahun, dan masa itu cukup memberikan pelajaran berharga mengenai networking dan seluk beluknya.  Apa yang penulis ingin sampaikan adalah suatu hal penting mengenai RIR atau Regional Internet Registry dan web cache pada setiap tools pencarian anda yang pada gilirannya akan memberikan informasi mengenai bentuk, krakter dan kecendrungan setiap user/pengguna internet. Ini dapat dimonitoring oleh seorang yang bekerja pada perusahan provider internet.

Detail klick disini: Selanjutnya




KONTROL  AMARAH ANDA : Al-Nafs Dalam PropogandaSyaitan

Anda coba perhatikan diri anda dengan baik dan seksama dengan meluangkan waktu untuk bertafakkur, hal ini akan lebih ideal kalau dilakukan setelah melaksanakan setiap shalat lima waktu, dan lakukan sebuah hipotesa untuk mengetahui posisi biasan jiwa anda dikoridor mana, karena setiap jiwa mempunyai potensi akan hal-hal baik, atau istilah agamanya potensi malaikat dan potensi yang mengarah pada keburukan atau potensi syaitaniyah.
Barometer atau standarisasi untuk sebuah kebaikan dan keburukan tidak hanya terkungkung pada teks Naqliyah dan ‘Aqliyah akan tetapi perlu menginkutsertakan faktor waqi’iyah atau realitas dengan ragam variabelnya seperti waktu, tempat, kondisi suatu masyarat dengan tradisi dan budayanya untuk sampai pada kebeneran mutlak.
Detail klick disini: Selanjutnya


DI BULAN SYA’BAN AMALAN ANDA DIANGKAT KE LANGIT

Sebagian besar diantara kita gaflah atau lalai akan keutumaan bulan Sya’ban, sebagian orang-orang terlalu sibuk dengan kegiatan dan program yang ada sehingga sedikit lalai dan melupakan eksistensi kemanusiaannya untuk selalu berusaha meningkatkan hubungan vertikalnya. 
Telah menjadi sebuah tradisi yang melengket dan sulit dipisahkan, bangsa arab ketika berakhir bulan Rajab dan berawal bulan Sya’ban setiap suku dari mereka senang untuk berperang dan mencari ghanimah  atau harta rampasan perang, mereka senang mencari kebutuhan sehari-hari terutama air karena panas yang tidak ketulung. Karena adanya kesibukan tersebut, hati dan pikiran cendrung untuk berkonsentrasi pada apa yang menjadi target duniawinya dengan sedikit gaflah akan kepentingan dan kebutuhan rohnya.
Kata Sya’ban/ شعبان merupakan bentuk tunggal dari kata plural شعبانات وشعابين  adalah bulan kedelapan dari kelender Hijriyah, bulan antara  Rajab dan Ramadhan. Dalam Mu’jam معانى الأســـماء dijelaskan bahwa  dikatakan sya’ban karena orang-orang pada waktu tersebut berkelompok-kelompok sibuk mencari air karena panas  yang menyengat.
Detail klick disini: Selanjutnya


Tuesday, July 10, 2012

KONTROL AMARAH ANDA : Al-Nafs Dalam Propaganda Syaitan





KONTROL  AMARAH ANDA : 

Anda coba perhatikan diri anda dengan baik dan seksama dengan meluangkan waktu untuk bertafakkur, hal ini akan lebih ideal kalau dilakukan setelah melaksanakan setiap shalat lima waktu, dan lakukan sebuah hipotesa untuk mengetahui posisi biasan jiwa anda di koridor mana, karena setiap jiwa mempunyai potensi akan hal-hal baik, atau istilah agamanya potensi malaikat dan potensi yang mengarah pada keburukan atau potensi syaitaniyah.
Barometer atau standarisasi untuk sebuah kebaikan dan keburukan tidak hanya terkungkung pada teks Naqliyah dan ‘Aqliyah akan tetapi perlu menginkutsertakan faktor waqi’iyah atau realitas dengan ragam variabelnya seperti waktu, tempat, kondisi suatu masyarat dengan tradisi dan budayanya untuk sampai pada kebeneran mutlak.
Detail klik disini : Lanjutkan


Sebagian besar diantara kita gaflah atau lalai akan keutumaan bulan Sya’ban, sebagian orang-orang terlalu sibuk dengan kegiatan dan program yang ada sehingga sedikit lalai dan melupakan eksistensi kemanusiaannya untuk selalu berusaha meningkatkan hubungan vertikalnya.

Telah menjadi sebuah tradisi yang melengket dan sulit dipisahkan, bangsa arab ketika berakhir bulan Rajab dan berawal bulan Sya’ban setiap suku dari mereka senang untuk berperang dan mencari ghanimah  atau harta rampasan perang, mereka senang mencari kebutuhan sehari-hari terutama air karena panas yang tidak ketulung. Karena adanya kesibukan tersebut, hati dan pikiran cendrung untuk berkonsentrasi pada apa yang menjadi target duniawinya dengan sedikit gaflah akan kepentingan dan kebutuhan rohnya.

Kata Sya’ban/ شعبان merupakan bentuk tunggal dari kata plural شعبانات وشعابين  adalah bulan kedelapan dari kelender Hijriyah, bulan antara  Rajab dan Ramadhan.   Dalam Mu’jam معانى الأســـماء dijelaskan bahwa  dikatakan sya’ban karena orang-orang pada waktu tersebut berkelompok-kelompok sibuk mencari air karena panas  yang menyengat.

Dari beberapa hadits yang ada hubungannya dengan bulan sya’ban, umumnya menyoroti sikap gaflah atau kelalaian akan keutamaan bulan ini, sementara sebagian besar dari 29 hari atau 30 hari di bulan Sya’ban ini, tauladan Muhammad banyak melakukan puasa.
Disinyalir dalam sebuah Hadits yang diriwatkan oleh Al-Nasai dari Usama bin Zaed r.a. :

عن أسامة بن زيد رضي الله عنهما قال: قال يا رسول الله: لم أرك تصوم من شهر من الشهور ما تصوم من شعبان؟ قال] http://www.alminbar.net/images/salla-icon.gif: ذاك شهر تغفل الناس فيه عنه، بين رجب ورمضان، وهو شهر ترفع فيه الأعمال إلى رب العالمين، وأحب أن يرفع عملي وأنا صائم  [رواه النسائي

Artinya :
Dari Usamah bin Zaed yang diridhoi Allah pada keduanya berkata  : Wahai Rasulullah, saya tidak pernah melihat Anda berpuasa pada bulan apapun lebih dari pada Anda berpuasa di bulan Sya’ban. Rasulullah menjawab : Bulan itu dilupakan oleh kebanyakan orang, antara bulan Rajab dan Ramadhan, yaitu bulan dimana semua amalan diangkat kepada Rabbul ‘Alamin, dan saya senang ketika amalan saya diangkat saya dalam keadaan berpuasa.

Detail klik disini : Lanjutkan




Monday, July 9, 2012

KONTROL AMARAH ANDA : Al-Nafs Dalam Propaganda Syaitan

KONTROL  AMARAH ANDA : Al-Nafs Dalam Propaganda Syaitan


Anda coba perhatikan diri anda dengan baik dan seksama dengan meluangkan waktu untuk bertafakkur, hal ini akan lebih ideal kalau dilakukan setelah melaksanakan setiap shalat lima waktu, dan lakukan sebuah hipotesa untuk mengetahui posisi biasan jiwa anda dikoridor mana, karena setiap jiwa mempunyai potensi akan hal-hal baik, atau istilah agamanya potensi malaikat dan potensi yang mengarah pada keburukan atau potensi syaitaniyah.
Barometer atau standarisasi untuk sebuah kebaikan dan keburukan tidak hanya terkungkung pada teks Naqliyah dan ‘Aqliyah akan tetapi perlu menginkutsertakan faktor waqi’iyah atau realitas dengan ragam variabelnya seperti waktu, tempat, kondisi suatu masyarat dengan tradisi dan budayanya untuk sampai pada kebeneran mutlak.
Manusia mempunyai andil terbesar dalam pemetaan kebaikan dan keburukan untuk mengciptakan global image pada tataran realita, olehnya itu Al-Nafs sebagai source dan  faktor dalam penentu kebijakan sangat penting dijaga dan selalu dikembangkan pada hal-hal positif konstruktif untuk mewujudkan sebuah keseimbangan, kedamaian, keindahan dan cinta.
Dalam sebuah komunitas apapun nama dan labelnya, pasti sangat merindukan dan mendambakan sebuah keseimbangan, keharmonisan dalam atmosfir komunitas tersebut, keseimbangan yang lahir dari G-spot atau nurani seorang hamba, keharmonisan yang bukan lahir dari tendensi material duniawi, karena pada saat keseimbangan dan keharmonisan itu lahir dari batasan duniawi, yakin hasilnya akan semu, parsial dan temporal atau bahasa lainnya mungkin adalah keseimbangan yang tidak pada takarannya, atau keharmonisan palsu.
Ada beberapa hal yang mungkin sedikit membantu untuk mengetahui sifat dan krakteristik sebuah Al-Nafs atau Jiwa yang penulis mencoba rasionalkan pada point point berikut :

PENGERTIAN AL-NAFS/JIWA
Al-Qur’an memberikan informasi tentang Al-Nafs/Jiwa pada beberapa surah sebagai berikut ;
1.     النفس الأمارة بالسوء/ Jiwa Amarah : hal ini disinggung dalam Q.S. 12. Yusuf. [53].

وَمَا أُبَرِّئُ نَفْسِي إِنَّ النَّفْسَ لأَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلاَّ مَا رَحِمَ رَبِّيَ إِنَّ رَبِّي غَفُورٌ رَّحِيمٌ
53.  Dan Aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), Karena Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Rab-ku Maha Pengampun lagi Maha penyanyang.

2.     النفس المطمئنة/Jiwa yang Tenang : kondisi jiwa ini disebutkan dalam
Q.S. Al-Fajr:27-30

يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ * ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً * فَادْخُلِي فِي عِبَادِي * وَادْخُلِي جَنَّتِي.
{ الفجر: 27-30 }. 
27.  Hai jiwa yang tenang.
28.  Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.
29.  Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku,
30.  Masuklah ke dalam syurga-Ku.

3.     النفس اللوامة/Jiwa yang Sesal     : Kondisi Jiwa semacam ini termaktub dalam Q.S. Al-Qiyamah 1-2
لا أُقْسِمُ بِيَوْمِ الْقِيَامَةِ * وَلا أُقْسِمُ بِالنَّفْسِ اللَّوَّامَةِ. { القيامة: 1-2 }.

1.  Aku bersumpah demi hari kiamat,
2.  Dan Aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri)[1530].

[1530]  Maksudnya: bila ia berbuat kebaikan ia juga menyesal Kenapa ia tidak berbuat lebih banyak, apalagi kalau ia berbuat kejahatan.

Dari ketiga krakteristik Jiwa tersebut diatas, beberapa ulama memberikan batasan pengertian Al-Nasfs/Jiwa sebagai berikut :

1.      Kata Al-Nafs dalam semua bentuknya dalam Al-Qur’an disebutkan sebanyak 295 kali dengan konotasi makna yang berbeda-beda; Al-Nafs kadang berarti Al-Roh, juga kadang berarti Al-Insan, Alghaeb, Al-Iradah, Al-Aen. (Lihat :  Al-Mu’jam Al Mufahras Muhammad Fuad Abdul Baqi –kata Nafs)

2.      Pada awal turunya Al-Qur’an Al-Nafs atau jiwa  dalam bahasa Arab diartikan sebagai Al-Syakhs atau orang, seperti perkataan orang arab عندى ثلاثة أنفس فى الدار/ di rumah saya ada tiga orang : kata Anfs [bentuk plural Al-Nafs] diartikan sebagai orang. Pendapat ini mencoba menjelaskan bahwa ada perbedaan antara Al-Nafs dengan Al-Roh, dimana pemahaman tentang Al-Nafs dan Al-Roh itu sama/sinonim muncul pada awal abad kesatu Hijriyah  disaat terjadinya upaya penerjemahan buku-buku pilosof  yunani seperti penerjemahan kitab Aristoteles “De Anima” dengan  فى النفس dalam bahasa arab, sementara maksud dari kitab “De Anima” Aristo adalah Anima atau Psyche adalah sebuah ungkapan untuk membedakan makhluk hidup dengan jasad yang telah mati.
Aristo mengilustrasikan bahwa Al-Nafs pada tataran epistemologi merupakan tingkatan pertama dalam hal tabiat kejadian.

3.      Ibnu Utsaemin berpendapat bahwa Al-Nafs ada tiga yakni Jiwa yang jahat yaitu kondisi jiwa yang selalu menyeruh kepada amarah, Jiwa yang baik yang selalu menyeruh kepada hal-hal yang baik, dan Jiwa yang sesal, sesal karena melakukan prilaku kejahatan.

SIFAT DAN KRAKTERISTIK AL-NAFS
Telah penulis singgung pada pengertian Al-Nafs dengan mengetengahkan beberapa ayat dari A-Qur’an yang berkaitan dengan krakter Al-Nafs, yaitu Al-Nafsul Ammarah, Al-Nafsul Muthamennah dan Al-Nafsullawwamah. Disini penulis mencoba menjelaskan dengan pertolongan  Allah bahwa pada dasarnya krakter dan potensi jiwa seseorang itu ada dua yakni Ammarah dan Muthmaennah, sementara jiwa lawwamah  atau sesal merupakan sebuah bias dari kedua krakter tersebut. Anda pada  saat melakukan satu kesalahan karena faktor ammarah, lalu  anda menyesal dan merenungi perbuatan andan, maka penyesalan tersebut diistilahkan dengan Lawwamah.
Al-Nafs juga mempunyai beberapa sifat yang merupakan penyakit dan dapat menimbulkan hilangnya keseimbangan dalam sebuah komunitas diantaranya : Penyakit riya, Sombong atau angkuh, kemarahan, arogan dan beberapa sifat lainnya yang bermuara pada ‘Ammaratum bissuue”. Dari beberapa sifat tersebut diatas adalah kemarahan yang mempunyai efek yang sangat  tragis, bahkan dari sebuah jiwa yang dominan rasa marah atau temperatur tinggi dapat menghacurkan, menyakiti, melukai jiwa-jiwa yang lain yang  juga makhluk Allah.
KONTROL DAN ANTISIPASI NAFSUL AMMARAH
Rasulullah ketika kembali dari perang badar menyampaikan sebuah hadits kepada para Sahabatnya kurang lebih bahasanya : kita telah kembali dari perang kecil menuju perang besar, dan sebagian sahabat bertanya bahwa masih adakah perang  yang lebih besar dibanding perang yang telah dilalui ? beliau Rasulullah menjawab tentu yaitu berjihad melawan hawa nafsu.
Rasulullah menganjurkan kepada umatnya  ketika dalam kondisi marah hendaknya mengambil air wudlu untuk meredam dan menyiram kobaran api kemarahan yang disulut oleh syetan. Mengontrol kemarahan memang bukan persoalan simple apatalagi untuk memanagenya menjadi sebuah “positif spirit” yang manfaatnya dapat dirasakan oleh jiwa-jiwa yang lain.
Dengan berkebangnya ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini, kebanyakan medis dan perorangan melakukan survey bagaimana meredam kemarahan dengan meyodorkan beberapa tips atau langkahs untuk dikerjakan. Penulis mencoba memilih salah satu artikel anger management  sebagai berikut : 


Click here for anger management : details

Sunday, July 8, 2012

DI BULAN SYA’BAN AMALAN ANDA DIANGKAT KE LANGIT


Sebagian besar diantara kita gaflah atau lalai akan keutumaan bulan Sya’ban, sebagian orang-orang terlalu sibuk dengan kegiatan dan program yang ada sehingga sedikit lalai dan melupakan eksistensi kemanusiaannya untuk selalu berusaha meningkatkan hubungan vertikalnya.
Telah menjadi sebuah tradisi yang melengket dan sulit dipisahkan, bangsa arab ketika berakhir bulan Rajab dan berawal bulan Sya’ban setiap suku dari mereka senang untuk berperang dan mencari ghanimah  atau harta rampasan perang, mereka senang mencari kebutuhan sehari-hari terutama air karena panas yang tidak ketulung. Karena adanya kesibukan tersebut, hati dan pikiran cendrung untuk berkonsentrasi pada apa yang menjadi target duniawinya dengan sedikit gaflah akan kepentingan dan kebutuhan rohnya.
Kata Sya’ban/ شعبان merupakan bentuk tunggal dari kata plural شعبانات وشعابين  adalah bulan kedelapan dari kelender Hijriyah, bulan antara  Rajab dan Ramadhan.   Dalam Mu’jam معانى الأســـماء dijelaskan bahwa  dikatakan sya’ban karena orang-orang pada waktu tersebut berkelompok-kelompok sibuk mencari air karena panas  yang menyengat.
Dari beberapa hadits yang ada hubungannya dengan bulan sya’ban, umumnya menyoroti sikap gaflah atau kelalaian akan keutamaan bulan ini, sementara sebagian besar dari 29 hari atau 30 hari di bulan Sya’ban ini, tauladan Muhammad banyak melakukan puasa.
Disinyalir dalam sebuah Hadits yang diriwatkan oleh Al-Nasai dari Usama bin Zaed r.a. :

عن أسامة بن زيد رضي الله عنهما قال: قال يا رسول الله: لم أرك تصوم من شهر من الشهور ما تصوم من شعبان؟ قال] http://www.alminbar.net/images/salla-icon.gif: ذاك شهر تغفل الناس فيه عنه، بين رجب ورمضان، وهو شهر ترفع فيه الأعمال إلى رب العالمين، وأحب أن يرفع عملي وأنا صائم  [رواه النسائي

Artinya :
Dari Usamah bin Zaed yang diridhoi Allah pada keduanya berkata  : Wahai Rasulullah, saya tidak pernah melihat Anda berpua            sa pada bulan apapun lebih dari pada Anda berpuasa di bulan Sya’ban. Rasulullah menjawab : Bulan itu dilupakan oleh kebanyakan orang, antara bulan Rajab dan Ramadhan, yaitu bulan dimana semua amalan diangkat kepada Rabbul ‘Alamin, dan saya senang ketika amalan saya diangkat saya dalam keadaan berpuasa.

Dari  Hadits tersebut jelas terurai bahwa bulan Sya’ban adalah bulan dimana amalan setiap hamba akan diangkat ke langit, tidak ada keterangan secara detail yang menjelaskan bahwa amalan-amalan apa  saja yang diangkat pada bulan ini, hanya saja beberapa ulama memberikan penjelasan bahwa amalan itu akan diangkat menurut tiga kategori  yaitu amalan harian, mingguan dan tahunan, berikut detailnya :
Amalan Harian          :
Siang                           : Pada  awal malam (Shalat Ashar)
Malam                         : Pada awal siang (Shalat Fajar)
Amalan Mingguan     : Senin dan  Kamis
Amalan Tahunan       : Bulan Sya’ban

Pada artikel ini,  Penulis dengan memohon pertolongan Allah mencoba menjelaskan ketiga kategori amalan diatas dengan mengetengahkan beberapa ayat Al-Qur’an mengenai penafsiran ترفع الأعمال إلى الله  /amalan diangkat kepada Allah sebagai berikut :
1.      Qhafir ayat 7 sebagai  acuan dari penafsiran amalan yang diangkat sebagai pemberitahuan kepada Para Malaikat Allah, Allah  berfirman :

الَّذِينَ يَحْمِلُونَ الْعَرْشَ وَمَنْ حَوْلَهُ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيُؤْمِنُونَ بِهِ وَيَسْتَغْفِرُونَ لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَيْءٍ رَحْمَةً وَعِلْمًا فَاغْفِرْ لِلَّذِينَ تَابُوا وَاتَّبَعُوا سَبِيلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ الْجَحِيمِ ]غافر :7[   

7.  (Malaikat-malaikat) yang memikul 'Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan): "Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, Maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala,
Ayat ini menurut sebagian ulama menjelaskan bahwa amalan-amalan seorang hamba diangkat ke langit dengan maksud memberitahukan para malaikat pemangku Arsy Allah dan malaikat-malaikat sekeling Arsy tentang amalan baik hamba tersebut, dengan demikian para malaikat akan selalu mendoakan hamba tersebut agar senantiasa dalam perlindungan rahmat dan rahim-Nya.

2.      Al-Mutahaffifien, 18-20, menjelaskan tentang amalan perbuatan dan perkataan yang diangkat untuk disalin di kitab yang berada di ‘Illiyin :

كَلَّا إِنَّ كِتَابَ الْأَبْرَارِ لَفِي عِلِّيِّينَ (18) وَمَا أَدْرَاكَ مَا عِلِّيُّونَ (19) كِتَابٌ مَرْقُومٌ (20  المطففين

18.  Sekali-kali tidak, Sesungguhnya Kitab orang-orang yang berbakti itu (tersimpan) dalam 'Illiyyin. [1564]
19.  Tahukah kamu apakah 'Illiyyin itu?
20.  (yaitu) Kitab yang bertulis,

[1564]  'Illiyyin: nama Kitab yang mencatat segala perbuatan orang-orang yang berbakti.


3.      Fathir ayat 10 yang menjelaskan akumulasi amalan dan pengklasifikasian amalan yang baik dengan yang buruk :


مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْعِزَّةَ فَلِلَّهِ الْعِزَّةُ جَمِيعًا إِلَيْهِ يَصْعَدُ الْكَلِمُ الطَّيِّبُ وَالْعَمَلُ الصَّالِحُ يَرْفَعُهُ وَالَّذِينَ يَمْكُرُونَ السَّيِّئَاتِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَكْرُ أُولَئِكَ هُوَ يَبُورُ} [فاطر: 10]


10.  Barangsiapa yang menghendaki kemuliaan, Maka bagi Allah-lah kemuliaan itu semuanya. kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik[1249] dan amal yang saleh dinaikkan-Nya[1250]. dan orang-orang yang merencanakan kejahatan bagi mereka azab yang keras. dan rencana jahat mereka akan hancur.

[1249]  sebagian ahli tafsir mengatakan bahwa perkataan yang baik itu ialah kalimat tauhid yaitu Laa ilaa ha illallaah; dan ada pula yang mengatakan zikir kepada Allah dan ada pula yang mengatakan semua perkataan yang baik yang diucapkan Karena Allah.
[1250]  maksudnya ialah bahwa perkataan baik dan amal yang baik itu dinaikkan untuk diterima dan diberi-Nya pahala.

Terkait masalah penjelasan timing atau waktu pelaporan amalan-amalan seorang hamba, perlu meningkatkan ekstra konsentrasi vertikal kita pada post-post waktu yang telah ditentukan, dalam artian ekstra Ibadah di waktu Ashar, Maghrib sebagai laporan harian, senin dan Kamis sebagai laporan mingguan dan bulan Sya’ban sebagai laporan tahunan.

Rasulullah Bersabda untuk laporan amalan senin dan kamis :
إن الأعمال ترفع يوم الاثنين و الخميس ، فأحب أن يرفع عملي و أنا صائم
Sesungguhnya amalan-amalan itu akan diangkat pada hari senin dan kamis, olehnya itu saya senang ketika  amalan saya diangkat saya dalam keadaan berpuasa
H.R. Abu Hurairah dan Usama bin Zaed dan dishahkan oleh Al-Bani [Kitab Shahihul Jami’ No. Hadits 1583 ]
Demikian uraian kali ini, tentunya artikel ini tidak terlepas dari kesalahan dan kekhilafan, dan penulis berharap  semoga dapat memberi manfaat untuk pembaca Insya Allah.

A.Aidid           
12 Sya’ban 1433 H. (2 Juli 2012)
Ba’da  Ashar, 16.30
Ruangan 27 Kantor KBRI Addis Ababa

Taro ki ada-ada

HTML Comment Box is loading comments...

Followers