YASINAN
SEBAGAI MEDIA SILATURRAHIM
Connect your Heart to the Allah and to the peoples
Yang Terhormat Bapak Duta Besar dan Ibu, Semoga
dimuliakan Allah
Bapak-Bapak Home staff semoga senantiasa dalam Rahmat
dan Rahim Allah
Serta saudara(i) yang berbahagia semoga kita semua selalu
dalam maghfiratullah
Kepluralan aliran atau mazhab di Indonesia melahirkan
beberapa persepsi bahwa YASINAN (baca : membaca Surah Yasin secara berjamaáh)
merupakan bi’dáh dalam agama, dalam hal ini karena YASINAN adalah sebuah bi’dáh
atau tambahan dalam agama ini, jamak orang-orang awam tidak mau ikut serta
untuk YASINAN, bahkan sebagaian mereka (ekstrimis) menganggapnya sebagai
perbuatan sia-sia dan melanggar sunnah Rasul.
Hubungannya dengan anggapan tersebut diatas ada
beberapa points yang penulis akan mencoba jelaskan disini sebagai berikut :
01. pengertian bidáh
02. Yasinan secara berjamáh
03. Rahasia dan Manfaat Yasinan
Pertama :Pengertian Bidáh
Bidáh dalam bahasa arab (terminology) berarti baru
atau tambahan, sedangkan menurut syarí ulama fiqih memberikan pengertian bidáh
sebagai semua perbuatan yang dilakukan yang tidak pernah dilakukan oleh
Rasulullah dan para shahabatnya.
Para Ulama Fiqhi mengklasifikasin bidáh pada dua
kategori, ada yang dinamakan bi’dah hasanah, atau bahasa lainnya mahmudah,
ada juga yang disebut bi’dah sayyi’ah atau mazmuumah. Kemudian
Ulama Fiqih kembali memberikan batasan Bidáh hasanah adalah semua perbuatan
baru atau tambahan yang selaras dengan ajaran dasar syaríah dan tidak
bertentangan dengan garis-garis yang telah ditentukan oleh agama. Bidáh sayyi’
ah adalah sebaliknya, perbuatan perbuatan baru atau tambahan yang tidak selaras
dengan ajaran dasar syariáh dan tentunya bertentangan dengan garis-garis yang
telah ditentukan agama.
Sekarang Penulis mengajak para hadirin dan hadiraat
untuk bersama-sama mencoba mengklaim apakah Yasinan termasuk pada kategori
pertama atau yang kedua dengan menggunakan standar manfaat atauh ihtisaan,
dan barometer pengaplikasian Yasinan dengan merujuk pada beberapa pointers
berikut :
Pointer Positives/hasanah atau mahmudah
-
membaca Al-Qurán berpahala dan
merupakan ibadah dan Yasin merupakan salah satu surah dalam Al-Qurán
-
Yasinan merupakan sarana atau
media untuk saling share, saling mengingatkan satu dengan yang lain akan
kebaikan
-
Yasinan dapat menciptakan
kebersamaan dan mempererat silaturrahim.
Pointer Negative/sayyi’ah atau mazmuumah
-
Yasinan secara berjamaáh tidak
pernah dilakukan oleh Rasulullah olehnya itu Yasinan semacam ini termasuk bidáh
-
Kebanyakan orang yang hadir
untuk Yasinan hanya untuk hal lain seperti memenuhi kebutuhan perut atau karena
dinas sehingga unsur ibadah dalam yasinan tersebut cenderung tidak ada, bahkan
dapat memunculkan sifat ria dan mempersekutukan Allah.
-
Yasinan berpotensi sebagai media
gossip dan sarana ghibah dan namimah
dari beberapa pointers diatas, baik pointer hasanah
maupun sayyi’ah menurut hemat penulis, kita dapat memposisikan bidáh pada dua
kategori hukum syar’i, yang pertama Yasinan dapat menjadi hasanah ketika
pointers positive teraplikasi dalam Yasinan tersebut, dan boleh jadi hokum
Yasinan tidak boleh ketika terkontaminasi dengan pointers negative. Nah
bagaimana menciptakan Yasinan menjadi Hasanah atau mahmuudah itu sangat
tergantung pada iklim jamaáh dan personal masing-masing.
KEDUA : Yasinan Secara berjamáh
Ritual atau tradisi Yasinan yang kita lakukan sekarang
ini di Wisma Duta dan yang dilakukan ummat islam khususnya di Indonesia dapat
digategorikan sebagai salah satu syiar agama, dalam hal ini ritual semacam ini
tidak dapat dipisahkan dari perkembangan dan kebudayaan islam, ia merupakan
khazana yang perlu dipertahankan.
Megadakan tradisi semacam ini, akan lebih
menumbuhkembangkan spirit kebersamaan, keakraban, dan saling mengatahui
pribadian satu dengan yang lain yang kesemuanya bermuara pada asas
silaturrahim, apatalagi dalam zona KBRI yang kwantitas WNI nya sangat terbatas,
silaturrahim jangan pernah terputus diantara kita, bahkan status jabatan kadang
kita harus kesampingan demi mewujudkan keutuhan silaturrahim.
Al-Qurán sangat menganjurkan terjalinnya silaturrahim
antara kita, bahkan Q.S. Annisa pada potongan ayat satu, Allah menempatkan
perintah untuk tetap menjaga terjalinnya silaturrahim setelah perintah
bertaqwah kepada-Nya.
Allah berfirman :
1. Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah
menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya[263] Allah menciptakan
isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan
perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan)
nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain[264], dan (peliharalah) hubungan
silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.
[263] Maksud
dari padanya menurut jumhur mufassirin ialah dari bagian tubuh (tulang rusuk)
Adam a.s. berdasarkan hadis riwayat Bukhari dan Muslim. di samping itu ada pula
yang menafsirkan dari padanya ialah dari unsur yang serupa Yakni tanah yang
dari padanya Adam a.s. diciptakan.
[264] Menurut
kebiasaan orang Arab, apabila mereka menanyakan sesuatu atau memintanya kepada
orang lain mereka mengucapkan nama Allah seperti :As aluka billah artinya saya
bertanya atau meminta kepadamu dengan nama Allah.
Dalam tinjuan linguistic penempatan perintah untuk
tidak memutuskan silaturrahim setelah perintah bertaqwah kepada Allah
menjadikan posisi perintah tersebut sangat prinsipil dan urgent untuk
dilaksanakan, bahkan dalam beberapa penjelasan mengenai pemutusan silaturrahim
Rasulullah memberikan warning kepada
kita semua bahwa batas maksimal seseorang tidak bertegursapa karena benci
adalah tiga hari, lebih dari itu keduanya dapat digolongkan sebagai orang
kafir.
KETIGA : Rahasia dan manfaat Yasinan
Keutamaan Surah Yasin sebagai jantung Al-Qurán
menjadikan surah ini sering dibaca bahkan sering digunakan sebagai bacaan atau
jampi untuk menyembukan orang sakit, atau untuk mengusir hantu atau syetan.
Secara umum para Ulama Tafsir sepakat mengatakan bahwa
Al-Qurán diturunkan bukan untuk saintis, bukan sebagai bacaan untuk
menyembuhkan orang sakit, atau mengusir hantu atau syetan, akan tetapi Al-Qurán
merupakan kitab pedoman yang berisikan ajaran atau kode etik bagaimana
menjalani hidup di dunia, setiap huruf, kata, kalimat, ayat, dan setiap surah
dari Al-Qurán merupakan mukjizat sepanjang zaman, dan bagi orang yang
membacanya mendapatkan pahala atau award dari Allah.
Karena Al-Qurán adalah Mukjizat sepanjang zaman,
tentunya setiap dari Al-Qurán itu dapat melahirkan hal-hal yang supranatural,
atau diluar kebiasaan manusia/adat atau melampaui hukum sebab akibat.
Membacakan Yasin misalkan dapat menyembuhkan orang sakit, atau memulihkan
kembali orang yang kesurupan pada kaadaan normal, itu bisa saja terjadi, atau
misalkan membaca surah Yasin dengan tendensi tertentu, seperti ingin dikabulkan
hajatnya, atau ingin kemenangan dalam peperangan dsb…itu sah-sah saja dengan
catatan tidak mengangkap Yasin sebagai penyembuh, pengabul doa, akan selah satu
media atau saluran yang paling bersih, jernih yang menjadi penyebab diijabahnya
doá kita.
Terakhir…
Berikut ini Penulis share amalan mengenai surah
Yasin kepada majlis sesuai dengan anjuran
salafusshaleh dan orang-orang Thariqah sebagai berikut :
01. Hendaknya membaca Surah Yasin setiap selesai Shalat Subuh sebanyak 4
kali dan mengulangi lafadz Yasin sebanyak 7 kali dari setiap bacaan.
02. Ketika sampai pada kalimat ذلك تقدير العزيز الحكيم hendaknya
diulangi sebanyak 14 kali
03. Ketika sampai pada kalimat سلام قولا من رب رحيم ulangi sebanyak 36 kali
04. Ketika sampai pada kalimat بلى وهو الخلاق العليم ulangi sebanyak 73 kali
05. Kemudian membaca Surah Al-Fatihah yang
dilanjutkan dengan bacaan Bismillah sebanyak 11 kali
06. Bedoálah untuk kebaikan yang diinginkan
insyallah diijabah.
Hal yang paling penting adalah
melakukannya secara terus menerus, menghindari hal-hal yang haram terutama
makanan, memperbanyak puasa, dan sedikit makan, menurut seorang ahli Thariqah
insya Allah akan datang dalam tidur seorang Khaddaam (baik dari golongan jin
muslim maupun dari golongan malaikat) yang akan mengajarkan rahasia-rahasia
Allah. Wallahu A’lam Bisshawaab.
Selamat mencoba dan semoga
bermanfaat insya Allah.
Wassalamu Alaikum Wr.Wb.
A. Aidid
Home Addis Ababa
November 29, 2010