Monday, April 5, 2010

Gempa Sumatra termaktub dalam bahasa Isyarat Al-Qur'an

Mu'jizat Al-Qur'an
Gempa Sumatra termaktub dalam bahasa Isyarat Al-Qur'an
(sebuah catatan Refleksi Jiwa)


Iسبحان الله له الملك وله الحمد وهو على كل شئ قدير

Pertama saya berlindung kepada Zat yang maha Agung, mengharap kasih sayangnya tetap tercurah kepada semua hamba-Nya, إلـهى ارحمنا جميعا Ya Allah rahmatilah kami semua.!!!

Shalawat dan Salam semoga tetap tercurah kepada Junjungan Baginda Rasulullah
عطر اللهم قبره الكريم بعرف شزي من صلاة وتسليم، اللهم صلى على سيدى محمد فى الأولين وصلى اللهم على سيدى محمد فى الآخرين وصلى اللهم على سيدى محمد فى الملإ الأعلى إلى يوم الدين

Saya mengajak Bapak-Bapak, ibu-ibu, saudara(i) merenung sejenak, tadabbur kepada ayat-ayat Allah baik yang tercipta maupun yang terucap, pernahkah kita berfikir bahwa semua Makhluk yang Allah ciptakan dari kecil sampai yang paling besar memiliki pesan-pesan Allah untuk mentaatinya, ataukah kita termasuk dalam golongan orang-orang yang mengabaikan pesan-pesan Allah tersebut. Kejadian-kejadian Alam yang menimpah planet bumi ini apakah akan kita biarkan berlalu saja tanpa meninggalkan kesan uluhiyah dalam jiwa kita. Mari kita tadabbur, mari semua untuk tafakkur sejenak pada deretan peristiwa berikut ini :

PERISTIWA RUNTUHNYA WTC

Tragedi ini terjadi pada tanggal 11 September 2001.

WTC terletak di Jalan JERF HAR ( جرف هار), kata-kata جرف هار dapat kita temukan dalam Al-Qur'an pada Surah At-Taubah ayat 109

109. Maka apakah orang-orang yang mendirikan mesjidnya di atas dasar taqwa kepada Allah dan keridhaan-(Nya) itu yang baik, ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang runtuh, lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama dengan dia ke dalam neraka jahannam. dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang- orang yang zalim.

Ulama-ulama pendahulu kita memberikan pengertian جرف هار sebagai Jurang yang runtuh, ternyata 14 abad kemudian جرف هار adalah merupakan salah satu nama jalan di New York.

Tragedi itu terjadi pada tanggal 11 September 2009, dimana timing peristiwa tersebut mempunyai beberapa kesemaan dalam surah At-Taubah
Kejadiannya pada tanggal 11, surah At-taubah terletak pada Juz 11
Bulan terjadinya adalah bulan 9, surah At-taubah dari segi susunan Mushaf utsmani terletak pada urutan ke 9
Tahun terjadinya adalah 2001, kalau dihitung, jumlah huruf dalam surah At-Taubah sebanyak 2001.
Jumlah tinggak gedung WTC sebanyak 109, Tragedi tersebut tertuang pada ayat 109 At-Taubah.


GEMPA SUMATRA

Gempa Pertama terjadi pada pukul 17:16, mari kita simak Al-Qur'an surah 17 ayat 16 :

• •
16. Dan jika kami hendak membinasakan suatu negeri, Maka kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, Maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan kami), Kemudian kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.


Gempa Susulan terjadi pada pukul 17 : 38, coba kita lihat Surat ke 17 Ayat 38 :

38. Semua itu[855] kejahatannya amat dibenci di sisi Tuhanmu.


Gempa susulan berikutnya terjadi di Kerinci (Perbatasan Sumatra barat-Jambi) pada pukul : 8:52, mari kembali buka Al-Qur'an surah 8 ayat 52

52. (keadaan mereka) serupa dengan keadaan Fir'aun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang yang sebelumnya. mereka mengingkari ayat-ayat Allah, Maka Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosanya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi amat keras siksaan-Nya.

(Berita ini dari salah seorang yang berinisial JG90 )


RAMALAN KEDATANGAN IMAM MAHDI/AL-QAIM OKTOBER 2015 (1437 H.)

Banyak Hadits-Hadits yang menerangkan kemunculan Imam, bahwasanya Imam akan memiliki 7 tahun, bahkan ramai disebutkan dalam hadits-hadits Ahlul bait bahwasanya Imam ketika kemunculan beliau diakhir zaman akan memiliki 7 tahun, Rasulullah s.a.w. bersabda :

فقد قال رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم : المهدي مني أجلى الجبهة أقنى الأنف يملا الأرض قسطا وعدلا كما ملئت ظلما وجورا ويملك سبع سنين .... (بحار الأنوار 51/102)

Oleh karena itu angka 79 merupakan hasil dari 72 + 7 = 79, dalam pengertian rentang waktu dari awal kelahiran Imam Mahdi sampai pada awal Al-Ghaebah Al-Kubra tahun 941 M. sama dengan 72 tahun ditambah dengan 7 tahun setelah kemunculan beliau, ketika saya membahas tentang 7 tahun kenapa harus ditakhirkan setelah kemunculan beliau akhirnya saya menemukan –Alhamdulillah- bahwasanya masa 7 tahun kehidupan Imam dalam menyelesaikan persoalan di Negara-Negara muslim itu tidak berarti Imam Mahdi akan hidup setelah kemunculan beliau hanya 7 tahun kemudian mangkat sebagaimana yang dipahami sebagian orang, akan tetapi Beliau akan hidup lama sampai dunia ini dipenuhi dengan keadilan.

7 tahun tersebut adalah sebelum awal pembebasan Al-Kudus dari kekuasaan Yahudi tahun 1444 H./2022 M., dalam pengertian bahwa Imam Mahdi akan muncul sebelum tahun 1444 H./2022 M. dengan masa memerinta Al-Kudus selama 7 tahun dan menyatukannya dalam pemerintahan beliau, artinya 1437 H./2015 M., dan tahun ini isyaratnya saya temukan dalam surah Al-Isra dari Ayat 1 sampai ayat 7 sebagai saya akan jelaskan pada hal berikut :

Dari Abdullah a.s. berkata :

من قرأ سورة بني إسرائيل (الإسراء) في كل ليلة جمعة لم يمت حتى يدرك القائم عليه السلام فيكون من أصحابه. (بحار الأنوار 89/281)

Barangsiapa yang membaca surah Bani Israil setiap malam Jum’at dia tidak akan meninggal sebelum dia bertemu dengan Al-Qaim a.s. dan dia akan menjadi shahabat beliau. (Biharul Anwar 89/281)

Apa makna dari perkataan Imam Husaen a.s., dan kenapa beliau mengakatakan barang siapa yang membaca surah Bani Israil (Al-Isra) sesungguhnya dia akan berjumpa dengan Al-Qaim a.s., Apakan Al-Qaim disebutkan dalam surah Al-Isra, dan kenapa kita harus membacanya pada malam Jum’at, dan perjumpaan yang bagaimana yang akan kita dapatkan pada saat membaca surah yang mulia tersebut, lalu kenapa Imam Husaen a.s. mengatakan surah Bani Israil dan beliau tidak mengatakan surah Al-Isra, adakah hubungan antara Imam Mahdi dengan kisah Bani Israil yang terterah di surah Al-Isra, untuk menemukan semua pertanyaan-pertanyaan diatas hendaknya kita menyimak surah tersebut :

• • • • • • .......
1. Maha Suci Allah, yang Telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang Telah kami berkahi sekelilingnya[847] agar kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya dia adalah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.
2. Dan kami berikan kepada Musa Kitab (Taurat) dan kami jadikan Kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman): "Janganlah kamu mengambil penolong selain aku,
3. (yaitu) anak cucu dari orang-orang yang kami bawa bersama-sama Nuh. Sesungguhnya dia adalah hamba (Allah) yang banyak bersyukur.
4. Dan Telah kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu: "Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi Ini dua kali[848] dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar".
5. Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, kami datangkan kepadamu hamba-hamba kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan Itulah ketetapan yang pasti terlaksana.
6. Kemudian kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar.
7. Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, Maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.

[847] Maksudnya: Al Masjidil Aqsha dan daerah-daerah sekitarnya dapat berkat dari Allah dengan diturunkan nabi-nabi di negeri itu dan kesuburan tanahnya.
[848] yang dimaksud dengan membuat kerusakan dua kali ialah pertama menentang hukum Taurat, membunuh nabi Syu'ya dan memenjarakan Armia dan yang kedua membunuh nabi Zakaria dan bermaksud untuk membunuh nabi Isa a.s. akibat dari perbuatan itu, Yerusalem dihancurkan (Al Maraghi).


104. Dan kami berfirman sesudah itu kepada Bani Israil: "Diamlah di negeri ini, Maka apabila datang masa berbangkit, niscaya kami datangkan kamu dalam keadaan bercampur baur (dengan musuhmu )".


Surah ini, dari Ayat 1 sampai dengan Ayat 7 berbicara tentang Kisah Isranya Rasulullah dan Kisah Bani Israil, Mengenai Kisah Bani Israil dalam kitab ini diterangkan bahwasanya mereka Bani Israil itu melakukan dua kali kerusakan di bumi, yang pertama adalah kerusakan yang telah lewat, dan yang kedua adalah kerusakan yang kita alami sekarang ini, dimana Kaum Yahudi telah mendirikan Negara di Palestina pada tahun 1948 M., kemudian kaum Yahudi akan berjaya terhadap orang-orang yang telah menghancurkan mereka dulu, kemudian Allah menjanjikan kehancuran mereka ditangan Imam Mahdi a.s. sebagaimana dalam Firman Allah :

..... • •
7. …..dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.


Kalau kita hitung Jumlah kata dari awal surah Al-Isra dari Ayat 1 sampai pada Ayat ke 7, yang bercerita tentang (وعد الآخرة) – Hukuman bagi kejahatan Yahudi yang kedua - , ditemukan 106 kata, dari 106 kata tersebut kita kalikan dengan 19 bilangan huruf bismillahirrahmanirrahim, maka hasilnya adalah 2014.
106 X 19 = 2014.
Tahun ini adalah awal tanda-tanda kemunculan Imam Mahdi, yaitu tahun yang mendahului kemunculannya.

Saya telah searching di internet tentang peristiwa-peristiwa yang akan terjadi di tahun 2014 M, dan saya temukan bahwa terdapat Meteor yang mengarah ke Planet bumi dan akan menabraknya, dan ini akan berdampak sangat berbahaya ke Planet Bumi, Ahli Astronomi mengatakan kalau hal ini terjadi, akan berimbas terjadinya Angin Taupan, kehancuran geomagnetis bumi, dan akan terjadi hujan deras yang menyebabkan kematian dan kehancuran ladang-ladang pertanian.

Telah disebutkan dalam beberapa hadits Ahlul Bait, bahwasanya tahun sebelum kedatangan Imam Mahdi akan terjadi ketidak seimbangan Geology bumi dan hujan deras yang akan menyebabkan kerusakan pada buah-buahan dan menjadikan Madu terasa pahit

فعن أبي عبد الله (عليه السلام) قال: (قدام القائم (عليه السلام) لسنة غيداقة يفسد فيها الثمار والتمر في النخل ، فلا تشكوا في ذلك)...(بحار الأنوار 52/214 )

Dari Abu Abdullah a.s. berkata : kemunculan Al-Qaim akan ditandai dengan ketidakseimbangan geology bumi yang menyebabkan kerusakan pada buah-buahan dan madu akan terasa pahit, maka janganlah kalian ragu terhadap kedatannya. (Biharul Anwar 52/214)


وعن سعيد بن جبير قال: إن السنة التي يقوم فيها القائم المهدي ، تمطر الأرض أربعاً وعشرين مطره ترى آثارها وبركتها إن شاء الله... (بحار الأنوار 52/212 )

Dari Said bin Jubair berkata : Tahun kedatangan Al-Qaim Al Mahdi, akan turun hujan 24 macamnya dampak dan berkahnya akan tampak Insya Allah. (Biharul Anwar 52/212)

Dalam literatur-literatur Ahlul Bait a.s. terterah tentang kedatangan Imam Mahdi akan terjadi Kemarau panjang, dan 20 jumadil ula akan terjadi hujan deras, semenjak turunnya adam ke bumi tidak ada seorangpun yang pernah melihatnya dan hujan tersebut akan terus menerus sampai 10 Rajab. (Kitab Ilzamun Naasib Fie Itsbati el Hujjah el Ghaib J.2. H.138 )


Addis Ababa, 07 Oktober 2009
A.Aidid



MENYAMBUT BULAN SUCI RAMADHAN

MENYAMBUT BULAN SUCI RAMADHAN
Refleksi ramadhaniyah

Rasulullah mengajarkan kita untuk selalu mengamalkan doa yang Beliau sinyalir dalam sebuah hadits :

اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ، وَبَلِّغْنَا رَمَضَان. رواه أحمد والطبراني َ

“Ya Allah berikanlah kami keberkahan di bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikanlah umur Kami di bulan Ramadhan” H.R. Ahmad dan Thabrani

Dan Alhamdulillah segala pujian, rasa kesyukuran kita panjatkan kepada Allah S.W.T yang telah memberikan kepada kita kesempatan emas ini untuk bersua dengan ramadhan, Syahrul ‘ibadah wal barakah, bulan ibadah dan penuh berkah, kesempatan ini merupakan sinyal uluhiyah –isyarah uluhiyah- bahwasanya Allah masih senantiasa menyanyangi kita semua, menginginkan kita semua kembali kepada-Nya dalam keadaan Fitrah bersih dari dosa dan angkara murka kehidupan sebagaimana Allah menciptakan kita semula.

Di kumunity kita yang “multi nikmat” ini puasa memberikan kita sebuah sisi lain -other face of life – kehidupan untuk mengingatkan kita bahwa masih banyak saudara-saudara kita yang kadang untuk makan sehari sangat susah, Puasa mengajarkan kita berbagi rasa dengan yang lain, menggelitik dan mencoba merangsang aura peduli kita kepada saudara kita yang miskin. Pernahkah kita mengingat orang-orang kelaparan ketika kita antri untuk mengambil makanan yang begitu lezat dihidangkan di Wisma Duta. Nah sensasi semacam ini yang berusaha kita munculkan dibulan ramadhan ini.

Puasa berarti menanamkan pemahaman –makrifat-, prinsip hidup bahwasanya kita adalah sosok makhluk yang mempunyai dimensi Ruhiyah bukan semata madiyah – material-, Ruh tidak butuh makan dan minum sebagaimana jasmani kita, tapi butuh kepada hidangan-hindangan yang bersifat spirit, butuh olah ruh yang mampu menjadikan dia tetap stabil dan normal sehingga tetap pada relnya yaitu Fitrah, sehingga perbuatan-perbuatan kita tidak terinspirasi dari fikiran dan emosi, tetapi terkontrol dari Fitrah atau nurani – God spot -

Pada kesempatan ini, dengan izin dan pertolongan Allah dan mari kita berdoa semoga Allah memberkahi majlis ini, merupakan saat yang menurut hemat saya sangat baik dan tepat untuk sharing atau mungkin refresh our mind tentang puasa, tidak ada salahnya kita membuka dan mengedit kembali –rechek- pengetahuan kita tentang puasa, terus terang saya sangat salut kepada Bapak-Bapak kita yang ada di KBRI Addis ini, ketika saya diminta untuk membuat kawat atau brafaks, beliau-beliau sangat teliti baik dari segi penulisan maupun susunan kalimatnya, saya berfikir kalau saja sense semacam ini juga diterapkan dalam urusan-urusan ukhrawi, pada hal-hal yang bersifat Vertikal, insya Allah hidup ini akan imbang, hidup ini akan terasa lebih indah, bukankah keseimbangan itu adalah sesuatu yang sangat indah. Dan puasa berusaha melatih kita untuk hidup imbang.

Hal pertama yang sangat esensial dan urgent menurut hemat saya adalah mengetahui hukum-hukum yang berkaitan dengan puasa, pada dasarnya puasa ada dua macam yaitu tatawwu’ atau Sunnah dan Wajib, Puasa Wajib terdiri dari Puasa Ramadhan, Puasa Kaffarat, dan Puasa Nadzar, dan saya rasa ini sudah sangat maklum diantara kita, hal yang tidak kalah urgentnya kita sorot adalah apa saja yang dapat membatalkan puasa kita.

Kalau merujuk kepada klasifikasi puasa menurut Imam Al Ghazali (Puasa Umum, Puasa Khusus, Puasa Lebih Khusus ), maka dengan kerendahan hati kita mengakui bahwa level cara berpuasa kita adalah masuk dalam kategori Puasanya orang-orang Awam atau umum, tentunya akan sangat berkaitan dengan Syari’ah atau norma-norma yang telah digariskan oleh baginda Rasulullah.

Ada dua kategori hukum mengenai hal-hal yang membatalkan puasa yang telah dirumuskan oleh ulama kita sebagai berikut :

1. Puasa Batal dan wajib menggantikan puasa tersebut pada hari yang lain
2. Puasa Batal dan wajib membayar Kaffarat.

Point Pertama : Hal-hal yang membatalkan puasa dan wajib mengganti puasa tersebut di lain hari.

- Makan dan minum : kedua hal ini dapat membatalkan puasa seseorang, adapun kalau seseorang itu lupa, maka tidak mengapa baginya untuk melanjutkna puasanya sesuai dengan landasan hadits yang diriwayatkan oleh Abu huraerah r.a. dari Rasulullah S.A.W., beliau bersabda :

من نسى وهو صائم فأكل او شرب, فليتم صومه, فإنما اطعمه الله وسقاه

Barangsiapa yang lupa sementara dia dalam keadaan berpuasa lalu dia makan atau minum, hendaknya dia menyempurnakan puasanya, karena sesungguhnya Allahlah yang memberikan ia makan dan menghilangkan dahaganya.


Dalam hadits lain dikatakan :

من افطر فى رمضان ناسياً فلا قضاء عليه ولا كفاره

Orang yang berbuka di bulan Ramadhan dalam keadaan lupa, maka tidak wajib bagi dia mengganti dan tidak kaffarah baginya.





- Muntah dengan Sengaja : adapun kalau seseorang itu muntah karena tidak sengaja, maka tidak ada qada baginya dan tidak mengapa dia melanjutkan puasanya. Abu huraerah meriyatkan dari Rasiulullah S.A.W. bersabda :
من ذرعه القىء فليس عليه قضاء , ومن إستقاء عمداً فليقض

Barangsiapa yang munta karena terpaksa, maka tidak wajib baginya qada dan barangsiapa yang sengaja muntah maka wajib baginya qada.

Al-Khattabi megomentari hal ini, bahwasanya saya tidak mengetahui adanya perbedaan pendapat para ulama tentang tidak wajibnya qada bagi orang yang muntah tidak sengaja dan wajibnya qada bagi orang yang muntah dengan sengaja.

- HAID DAN NIFAS : kalau seorang perempuan haid walaupun pada detik-detik menjelang berbuka puasa maka wajib baginya untuk menggati puasa tersebut.

- KELUARNYA AIR MANI : sama adanya apakah air mani itu keluar karena mencium istrinya atau memeluknya ataukah karena melakukan onani, adapun kalau keluarnya air mani itu disebabkan karena semata-mata memandang istri pada siang hari ramadhan, maka tidak mengapa dia meneruskan puasanya, demikian halnya keluarnya air madzi tidak berpengaruh pada puasa seseorang, baik air madzi itu banyak atau sedikit.

- BERNIAT IFTAR/BERBUKA : Orang yang berpuasa kemudian berniat iftar maka batal puasanya walaupun tidak makan atau minum. Ulama memberikan alas an bahwa niat merupakan salah satu rukun dari puasa.

- MEMASUKAN SESUATU ZAT KEDALAM RONGGA TUBUH : Pada umumnya ulama sepakat mengatakan suntikan obat yang dimasukan kedalam tubuh tidak membatalkan puasa, selama suntikan itu berupa obat, tidak berupa makanan, dengan alasan bahwa suntikan obat itu tidak masuk kedalam rongga perut akan tetapi bereaksi pada darah. Lain halnya bila yang disuntikan itu adalah glukosa atau yang sering kita dengar Infus, para ulama sepakat bahwa infusan makanan yang dimasukan kedalam tubuh orang yang sedang sakit membatalkan puasa








- Jika seseorang makan atau minum atau menjima/menggauli istrinya karena mengira belum masuk waktu imsak atau mengira sudah masuk waktu iftar, pada persoalan ini ulama berbeda pendapat :

01. Wajib Qada, pendapat ini diperpegangi jumhur ulama
02. Tidak ada Qada baginya dan Puasanya sah, pendapat ini di pelopori beberapa ulama diantaranya : Ishak, Daud, Ibnu Hazm, ‘Ata, ‘urwah, Hasan al Basri dan Mujahid dengan landasan Dalil Al-Qur’an :

وَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ فِيمَا أَخْطَأْتُم بِهِ وَلَكِن مَّا تَعَمَّدَتْ قُلُوبُكُمْ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا

Tidak ada dosa atasmu terhadap apa yang kamu khilaf padanya, tetapi (yang ada dosa) apa yang disengaja oleh hatimu dan adalah Allah maha pengampun lagi maha Penyayang. (Al-Ahzab Ayat 5)

Point Kedua : Hal yang membatalkan Puasa dan Wajib Kaffarah
- Al-Jima’: Melakukan hubungan suami istri pada siang hari ramadhan maka wajib bagi dia kaffarah yaitu : Memerdekakan budak atau berpuasa 2 bulan berturut-turut atau memberi makan 60 fakir miskin.

Ketiga kaffarat tersebut diatas bukan merupakan pilihan akan tetapi sebuah alternative, dalam pengertian orang yang berkewajiban membayar kaffarat tidak seenae dewe memilih salah satu yang teringan dari tiga kaffarat tersebut.

Terakhir saya ingin menyetir sebuah hadits yang Beliau Rasulunalkarim pernah katakan (aw kama qala) : Sesungguhnya setan-setan masuk ke dalam tubuh manusia mengikuti jalan darah, maka persempitlah jalannya dengan rasa lapar, dan beliau senantiasa menasehati Aisyah r.a. “sering-seringlah mengetuk pintu surga” Aisyah r.a. bertanya “dengan cara apa” Rasulullah menjawab dengan cara lapar, kemudian beliau melanjutkan sabdanya, kalau saja setan-setan tidak berkeliaran di hati manusia, tentulah mereka melihat kepada kerajaan langit, puasa itu membantu mematahkan syahwat.

semoga Allah menjaga hati kita, melapangkan hati kita untuk mencernah apa yang kita dengar dan apa yang kita lihat insya Allah.
رب اشرح لنا صدورنا ويسرلنا أمورنا

Addis Ababa, 20 Agustus 2009
A. Aidid





Dipresentasikan di Mushallah KBRI Addis Ababa

REVITALISASI FUNGSI RAMADHAN : Negative Thinking

REVITALISASI FUNGSI RAMADHAN 1430 H.
Negative Thinking

سلام الله عليكم ورحمته مبركاته
SALAMULLAHI ALAIKUM WARAHMATUHU WABARAKATUH

Segala tahmid hanya kepada Allah semata, mari memanjatkan puji dan kesyukuran kita kepada-Nya, Allah Rabbul ‘Alamin, yang mencipta dari tiada menjadi ada, yang selalu menjaga keseimbangan di jagad raya ini, Dialah yang menjadikan dalam setiap route bumi mengelilingi matahari satu bulan sebagai ajang pemulihan jati diri kemanusiaan, jauh dari tahayuz –biasan-biasan- Syetan laknatullahi ‘alaih dan sebagai momentum untuk kembali ke Fitrah.

Shalawat dan Salam semoga terus mengalir dan tercurah kepada Baginda Rasul, yang telah memberikan dan mengajarkan kita Way of Life to here and to hereafter. وعطر اللهم قبره الكريم يا كريم !!!

Ini merupakan destiny, Allah masih memberikan kita semua yang hadir ditempat ini kesempatan yang sebagian orang tidak dapatkan dan telah gugur sebelum Ramadhan tiba, kita termasuk nominasi-nominasi yang digodok untuk menjadi manusia-manusia yang sesuai Fitrah dan selaras dengan awal mula penciptaan kita. Alhamdulillah !!!

Pernahkah kita mengingat atau setidaknya membaca awal mula kejadian penciptaan kita sebagai dimensi rohiyah, bahwasanya kita pernah mengangguk dan bersedia untuk hidup sebagai Hamba Allah, nah Ramadhan ini merupakan saat paling tepat untuk merenew eksistensi kemanusiaan kita, saya akan membacakan sejarah awal dimensi rohiyah kita yang termaktub dalam Al-Qur’an yang authornya adalah Sang Pengcipta sendiri :


172. Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku Ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap Ini (keesaan Tuhan)",


Sengaja saya mengangkat Tema ini “REVITALISASI FUNGSI RAMADHAN” dengan tujuan agar kita senantiasa care dan bersungguh-sungguh menggunakan fungsinya sebagai Syahrul Rahmat, Syahrul maghfirah dan syahr etqau minannar, sebagai bulan yang penuh taburan Rahmat-Nya, bulan Ampunan serta bulan yang mampu menjauhkan kita dari Api Neraka, kesempatan tidak akan datang untuk keduakalinya, kalau kita sia-siakan kesempatan emas ini, maka yakinlah kita termasuk golongan orang-orang yang merugi, karena belum tentu Allah menyeleksi kita menjadi nominasi-nominasi untuk Ramadhan berikutnya, ingatlah setiap saat kita bisa saja dipanggil Allah kapan dan dimana saja kita berada, tidak peduli apakah kita berada di Ethiopia atau di Indonesia, bisa jadi kita sementara berada di Edna Mall nonton Transformer II tiba-tiba Allah mengundang kita, atau mungkin kita lagi asyik fishing/mancing di sodore, tiba-tiba Malaikat Israel berkata, Your turn please !!! ataukah lagi asyikan lantunin lagu my way –karokean- di Wisma Duta, tiba-tiba giliran kita untuk menghadap Allah, kesemuanya bisa saja terjadi, yang Jelas kalau kesempatan emas ini terlewatkan, maka kita semakin mengurangi forsi untuk menjadi nominasi orang-orang yang kembali ke Fitrah.

Ada beberapa hal yang membelenggu kita untuk kembali ke Fitrah, Ary Ginanjar Agustian (pak Ary) dalam bukunya ESQ (Emotional Spritual Quantion) memaparkan belenggu-belenggu tersebut :

1. Prasangka
2. Prinsip-prinsip hidup
3. Pengalaman
4. Kepentingan dan Prioritas
5. Sudut pandang
6. Pembanding
7. Literatur

Baik saya akan sederhanakan tulisan pak ary dalam cerama ini, bahwasanya mempunyai kebiasaan buruk dalam hal ini berprasangka negatif kepada orang lain –negative thinking- akan membuat seseorang jauh ke Fitrah, gesekan-gesekan Prasangka Negatif tersebut akan membuat Nurani kita semakin kelam, semakin membatu sehingga control uluhiyah yang berupa pancaran sinar Allah kesetiap hamba-Nya semakin tertutupi, Al-Qur’an dalam surah Al hujaraat ayat 12 melarang seseorang yang berpredikat mu’min untuk saling sangka menyangka

12. Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), Karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.


Saya pernah membaca sebuah hadits yang maksudnya seperti ini :

Bahwasanya untuk mengklaim sesorang itu bersalah atau tidak, hendaknya mempunyai 60 alasan untuk menuduhnya, contoh kecil, jika sesorang menghardik kita dengan kata-kata kasar, itu setidaknya harus ada 60 list pertanyaan dalam hati kenapa dia menghardik saya.
mungkin saya salah ucap sehingga menyakiti dia
mungkin dia lagi ada masalah di rumah atau di kantor
mungkin pragainya seperti itu
mungkin dia lagi bercanda hingga mo memukul saya hingga babak belur (Qua hajar loe sri !!! ) :P
atau mungkin dia lagi tidak punya uang untuk belanja dapur karena belum tanggal 25 (gajian)
dan banyak lagi kemungkinan-kemungkinan lain yang membuat dia menghardik.

Apatalagi kalau sesorang itu lagi dalam keadaan berpuasa, Rasulullah mengajarkan hendaknya cukup kita mengatakan أنا صائم (saya berpuasa)

Implikasi dari selalu ber Negative Thinking adalah tindakan-tindakan Negatif dan arogan yang menghasilkan sikap Defensif, Tertutup, Menahan Informasi, Non Koperatif serta Performa Menurun.

Dalam Ayat lain dikatakan :

• •
36. Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka kerjakan.

sesuatu yang diperoleh dengan prasangkaan sama sekali tidak bisa mengantikan sesuatu yang diperoleh dengan kebenaran.

Hindari Prasangka negatif apalatagi dalam komunitas kita yang sangat kecil ini, ber Positive Thinking lah karena itu akan melahirkan tindakan-tindakan positif yang berimbas pada Saling percaya satu sama lain, saling mendukung, Koperatif, terbuka dan Performa terbaik, kerjaan kantor akan lebih mudah diselesaikan Insyallah.

Terakhir, Fungsikan Ramadhan semaksimal mungkin dengan meningkatkan presentasi Ibadah, jaga hati, jaga lisan, dan jaga mata dan tangan, gunakan pada hal-hal yang diridhoi Allah, insya Allah akan menjadi pemenang-pemenang yang menerima hadiah langsung dari Allah. Amin!!!



Wassalamu Alaikum Warahmatullah Wabarakatuh


Addis Ababa, 1 Ramadhan 1430 H
22 Agustus 2009 M.


A.Aidid



Dipresentasikan Di Wisma Duta KBRI Addis Ababa
Minggu Pertama Taraweh 01 Ramadhan 1430 H. 22 Agustus 2009

Taro ki ada-ada

HTML Comment Box is loading comments...

Followers