Wednesday, July 18, 2012

PUASA SEBAGAI BAROMETER KEIMANAN ANDA

PUASA SEBAGAI BAROMETER KEIMANAN ANDA : Break Time for Negative keyword and faulty applications 


Bismillahirrahmanirrahim

Penulis yakin dan sangat percaya bahwa jamak dari kita telah mengetahui dan paham bagaimana hukum puasa dalam islam, dengan perkembangan internet sekarang ini, bukan jamannya lagi untuk tidak mengetahui hukum dan status puasa, anda tinggal mengetik keyword puasa, fasting, shaom, atau صوم di form pencarian google atau mesin pencarian dari perusahaan lain, mesin tersebut akan mem-floorkan varian hukum dan status puasa baik dalam bentuk tulisan, audio, gambar maupun video. Hanya saja sejauh mana interest dan kecendrungan kita untuk mengetik keyword tersebut di form pencarian.

Untuk berbagi informasi bahwa penulis pernah bekerja di salah satu perusahan network terbesar di Mohandesin, Egypt yang juga merupakan provider perusahaan TATA di India selama kurang lebih 4 (empat) tahun, dan masa itu cukup memberikan pelajaran berharga mengenai networking dan seluk beluknya.  Apa yang penulis ingin sampaikan adalah suatu hal penting mengenai RIR atau Regional Internet Registry dan web cache pada setiap tools pencarian anda yang pada gilirannya akan memberikan informasi mengenai bentuk, krakter dan kecendrungan setiap user/pengguna internet. Ini dapat dimonitoring oleh seorang yang bekerja pada perusahan provider internet.

Detail klick disini: Selanjutnya




KONTROL  AMARAH ANDA : Al-Nafs Dalam PropogandaSyaitan

Anda coba perhatikan diri anda dengan baik dan seksama dengan meluangkan waktu untuk bertafakkur, hal ini akan lebih ideal kalau dilakukan setelah melaksanakan setiap shalat lima waktu, dan lakukan sebuah hipotesa untuk mengetahui posisi biasan jiwa anda dikoridor mana, karena setiap jiwa mempunyai potensi akan hal-hal baik, atau istilah agamanya potensi malaikat dan potensi yang mengarah pada keburukan atau potensi syaitaniyah.
Barometer atau standarisasi untuk sebuah kebaikan dan keburukan tidak hanya terkungkung pada teks Naqliyah dan ‘Aqliyah akan tetapi perlu menginkutsertakan faktor waqi’iyah atau realitas dengan ragam variabelnya seperti waktu, tempat, kondisi suatu masyarat dengan tradisi dan budayanya untuk sampai pada kebeneran mutlak.
Detail klick disini: Selanjutnya


DI BULAN SYA’BAN AMALAN ANDA DIANGKAT KE LANGIT

Sebagian besar diantara kita gaflah atau lalai akan keutumaan bulan Sya’ban, sebagian orang-orang terlalu sibuk dengan kegiatan dan program yang ada sehingga sedikit lalai dan melupakan eksistensi kemanusiaannya untuk selalu berusaha meningkatkan hubungan vertikalnya. 
Telah menjadi sebuah tradisi yang melengket dan sulit dipisahkan, bangsa arab ketika berakhir bulan Rajab dan berawal bulan Sya’ban setiap suku dari mereka senang untuk berperang dan mencari ghanimah  atau harta rampasan perang, mereka senang mencari kebutuhan sehari-hari terutama air karena panas yang tidak ketulung. Karena adanya kesibukan tersebut, hati dan pikiran cendrung untuk berkonsentrasi pada apa yang menjadi target duniawinya dengan sedikit gaflah akan kepentingan dan kebutuhan rohnya.
Kata Sya’ban/ شعبان merupakan bentuk tunggal dari kata plural شعبانات وشعابين  adalah bulan kedelapan dari kelender Hijriyah, bulan antara  Rajab dan Ramadhan. Dalam Mu’jam معانى الأســـماء dijelaskan bahwa  dikatakan sya’ban karena orang-orang pada waktu tersebut berkelompok-kelompok sibuk mencari air karena panas  yang menyengat.
Detail klick disini: Selanjutnya


Tuesday, July 10, 2012

KONTROL AMARAH ANDA : Al-Nafs Dalam Propaganda Syaitan





KONTROL  AMARAH ANDA : 

Anda coba perhatikan diri anda dengan baik dan seksama dengan meluangkan waktu untuk bertafakkur, hal ini akan lebih ideal kalau dilakukan setelah melaksanakan setiap shalat lima waktu, dan lakukan sebuah hipotesa untuk mengetahui posisi biasan jiwa anda di koridor mana, karena setiap jiwa mempunyai potensi akan hal-hal baik, atau istilah agamanya potensi malaikat dan potensi yang mengarah pada keburukan atau potensi syaitaniyah.
Barometer atau standarisasi untuk sebuah kebaikan dan keburukan tidak hanya terkungkung pada teks Naqliyah dan ‘Aqliyah akan tetapi perlu menginkutsertakan faktor waqi’iyah atau realitas dengan ragam variabelnya seperti waktu, tempat, kondisi suatu masyarat dengan tradisi dan budayanya untuk sampai pada kebeneran mutlak.
Detail klik disini : Lanjutkan


Sebagian besar diantara kita gaflah atau lalai akan keutumaan bulan Sya’ban, sebagian orang-orang terlalu sibuk dengan kegiatan dan program yang ada sehingga sedikit lalai dan melupakan eksistensi kemanusiaannya untuk selalu berusaha meningkatkan hubungan vertikalnya.

Telah menjadi sebuah tradisi yang melengket dan sulit dipisahkan, bangsa arab ketika berakhir bulan Rajab dan berawal bulan Sya’ban setiap suku dari mereka senang untuk berperang dan mencari ghanimah  atau harta rampasan perang, mereka senang mencari kebutuhan sehari-hari terutama air karena panas yang tidak ketulung. Karena adanya kesibukan tersebut, hati dan pikiran cendrung untuk berkonsentrasi pada apa yang menjadi target duniawinya dengan sedikit gaflah akan kepentingan dan kebutuhan rohnya.

Kata Sya’ban/ شعبان merupakan bentuk tunggal dari kata plural شعبانات وشعابين  adalah bulan kedelapan dari kelender Hijriyah, bulan antara  Rajab dan Ramadhan.   Dalam Mu’jam معانى الأســـماء dijelaskan bahwa  dikatakan sya’ban karena orang-orang pada waktu tersebut berkelompok-kelompok sibuk mencari air karena panas  yang menyengat.

Dari beberapa hadits yang ada hubungannya dengan bulan sya’ban, umumnya menyoroti sikap gaflah atau kelalaian akan keutamaan bulan ini, sementara sebagian besar dari 29 hari atau 30 hari di bulan Sya’ban ini, tauladan Muhammad banyak melakukan puasa.
Disinyalir dalam sebuah Hadits yang diriwatkan oleh Al-Nasai dari Usama bin Zaed r.a. :

عن أسامة بن زيد رضي الله عنهما قال: قال يا رسول الله: لم أرك تصوم من شهر من الشهور ما تصوم من شعبان؟ قال] http://www.alminbar.net/images/salla-icon.gif: ذاك شهر تغفل الناس فيه عنه، بين رجب ورمضان، وهو شهر ترفع فيه الأعمال إلى رب العالمين، وأحب أن يرفع عملي وأنا صائم  [رواه النسائي

Artinya :
Dari Usamah bin Zaed yang diridhoi Allah pada keduanya berkata  : Wahai Rasulullah, saya tidak pernah melihat Anda berpuasa pada bulan apapun lebih dari pada Anda berpuasa di bulan Sya’ban. Rasulullah menjawab : Bulan itu dilupakan oleh kebanyakan orang, antara bulan Rajab dan Ramadhan, yaitu bulan dimana semua amalan diangkat kepada Rabbul ‘Alamin, dan saya senang ketika amalan saya diangkat saya dalam keadaan berpuasa.

Detail klik disini : Lanjutkan




Monday, July 9, 2012

KONTROL AMARAH ANDA : Al-Nafs Dalam Propaganda Syaitan

KONTROL  AMARAH ANDA : Al-Nafs Dalam Propaganda Syaitan


Anda coba perhatikan diri anda dengan baik dan seksama dengan meluangkan waktu untuk bertafakkur, hal ini akan lebih ideal kalau dilakukan setelah melaksanakan setiap shalat lima waktu, dan lakukan sebuah hipotesa untuk mengetahui posisi biasan jiwa anda dikoridor mana, karena setiap jiwa mempunyai potensi akan hal-hal baik, atau istilah agamanya potensi malaikat dan potensi yang mengarah pada keburukan atau potensi syaitaniyah.
Barometer atau standarisasi untuk sebuah kebaikan dan keburukan tidak hanya terkungkung pada teks Naqliyah dan ‘Aqliyah akan tetapi perlu menginkutsertakan faktor waqi’iyah atau realitas dengan ragam variabelnya seperti waktu, tempat, kondisi suatu masyarat dengan tradisi dan budayanya untuk sampai pada kebeneran mutlak.
Manusia mempunyai andil terbesar dalam pemetaan kebaikan dan keburukan untuk mengciptakan global image pada tataran realita, olehnya itu Al-Nafs sebagai source dan  faktor dalam penentu kebijakan sangat penting dijaga dan selalu dikembangkan pada hal-hal positif konstruktif untuk mewujudkan sebuah keseimbangan, kedamaian, keindahan dan cinta.
Dalam sebuah komunitas apapun nama dan labelnya, pasti sangat merindukan dan mendambakan sebuah keseimbangan, keharmonisan dalam atmosfir komunitas tersebut, keseimbangan yang lahir dari G-spot atau nurani seorang hamba, keharmonisan yang bukan lahir dari tendensi material duniawi, karena pada saat keseimbangan dan keharmonisan itu lahir dari batasan duniawi, yakin hasilnya akan semu, parsial dan temporal atau bahasa lainnya mungkin adalah keseimbangan yang tidak pada takarannya, atau keharmonisan palsu.
Ada beberapa hal yang mungkin sedikit membantu untuk mengetahui sifat dan krakteristik sebuah Al-Nafs atau Jiwa yang penulis mencoba rasionalkan pada point point berikut :

PENGERTIAN AL-NAFS/JIWA
Al-Qur’an memberikan informasi tentang Al-Nafs/Jiwa pada beberapa surah sebagai berikut ;
1.     النفس الأمارة بالسوء/ Jiwa Amarah : hal ini disinggung dalam Q.S. 12. Yusuf. [53].

وَمَا أُبَرِّئُ نَفْسِي إِنَّ النَّفْسَ لأَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلاَّ مَا رَحِمَ رَبِّيَ إِنَّ رَبِّي غَفُورٌ رَّحِيمٌ
53.  Dan Aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), Karena Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Rab-ku Maha Pengampun lagi Maha penyanyang.

2.     النفس المطمئنة/Jiwa yang Tenang : kondisi jiwa ini disebutkan dalam
Q.S. Al-Fajr:27-30

يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ * ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً * فَادْخُلِي فِي عِبَادِي * وَادْخُلِي جَنَّتِي.
{ الفجر: 27-30 }. 
27.  Hai jiwa yang tenang.
28.  Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.
29.  Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku,
30.  Masuklah ke dalam syurga-Ku.

3.     النفس اللوامة/Jiwa yang Sesal     : Kondisi Jiwa semacam ini termaktub dalam Q.S. Al-Qiyamah 1-2
لا أُقْسِمُ بِيَوْمِ الْقِيَامَةِ * وَلا أُقْسِمُ بِالنَّفْسِ اللَّوَّامَةِ. { القيامة: 1-2 }.

1.  Aku bersumpah demi hari kiamat,
2.  Dan Aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri)[1530].

[1530]  Maksudnya: bila ia berbuat kebaikan ia juga menyesal Kenapa ia tidak berbuat lebih banyak, apalagi kalau ia berbuat kejahatan.

Dari ketiga krakteristik Jiwa tersebut diatas, beberapa ulama memberikan batasan pengertian Al-Nasfs/Jiwa sebagai berikut :

1.      Kata Al-Nafs dalam semua bentuknya dalam Al-Qur’an disebutkan sebanyak 295 kali dengan konotasi makna yang berbeda-beda; Al-Nafs kadang berarti Al-Roh, juga kadang berarti Al-Insan, Alghaeb, Al-Iradah, Al-Aen. (Lihat :  Al-Mu’jam Al Mufahras Muhammad Fuad Abdul Baqi –kata Nafs)

2.      Pada awal turunya Al-Qur’an Al-Nafs atau jiwa  dalam bahasa Arab diartikan sebagai Al-Syakhs atau orang, seperti perkataan orang arab عندى ثلاثة أنفس فى الدار/ di rumah saya ada tiga orang : kata Anfs [bentuk plural Al-Nafs] diartikan sebagai orang. Pendapat ini mencoba menjelaskan bahwa ada perbedaan antara Al-Nafs dengan Al-Roh, dimana pemahaman tentang Al-Nafs dan Al-Roh itu sama/sinonim muncul pada awal abad kesatu Hijriyah  disaat terjadinya upaya penerjemahan buku-buku pilosof  yunani seperti penerjemahan kitab Aristoteles “De Anima” dengan  فى النفس dalam bahasa arab, sementara maksud dari kitab “De Anima” Aristo adalah Anima atau Psyche adalah sebuah ungkapan untuk membedakan makhluk hidup dengan jasad yang telah mati.
Aristo mengilustrasikan bahwa Al-Nafs pada tataran epistemologi merupakan tingkatan pertama dalam hal tabiat kejadian.

3.      Ibnu Utsaemin berpendapat bahwa Al-Nafs ada tiga yakni Jiwa yang jahat yaitu kondisi jiwa yang selalu menyeruh kepada amarah, Jiwa yang baik yang selalu menyeruh kepada hal-hal yang baik, dan Jiwa yang sesal, sesal karena melakukan prilaku kejahatan.

SIFAT DAN KRAKTERISTIK AL-NAFS
Telah penulis singgung pada pengertian Al-Nafs dengan mengetengahkan beberapa ayat dari A-Qur’an yang berkaitan dengan krakter Al-Nafs, yaitu Al-Nafsul Ammarah, Al-Nafsul Muthamennah dan Al-Nafsullawwamah. Disini penulis mencoba menjelaskan dengan pertolongan  Allah bahwa pada dasarnya krakter dan potensi jiwa seseorang itu ada dua yakni Ammarah dan Muthmaennah, sementara jiwa lawwamah  atau sesal merupakan sebuah bias dari kedua krakter tersebut. Anda pada  saat melakukan satu kesalahan karena faktor ammarah, lalu  anda menyesal dan merenungi perbuatan andan, maka penyesalan tersebut diistilahkan dengan Lawwamah.
Al-Nafs juga mempunyai beberapa sifat yang merupakan penyakit dan dapat menimbulkan hilangnya keseimbangan dalam sebuah komunitas diantaranya : Penyakit riya, Sombong atau angkuh, kemarahan, arogan dan beberapa sifat lainnya yang bermuara pada ‘Ammaratum bissuue”. Dari beberapa sifat tersebut diatas adalah kemarahan yang mempunyai efek yang sangat  tragis, bahkan dari sebuah jiwa yang dominan rasa marah atau temperatur tinggi dapat menghacurkan, menyakiti, melukai jiwa-jiwa yang lain yang  juga makhluk Allah.
KONTROL DAN ANTISIPASI NAFSUL AMMARAH
Rasulullah ketika kembali dari perang badar menyampaikan sebuah hadits kepada para Sahabatnya kurang lebih bahasanya : kita telah kembali dari perang kecil menuju perang besar, dan sebagian sahabat bertanya bahwa masih adakah perang  yang lebih besar dibanding perang yang telah dilalui ? beliau Rasulullah menjawab tentu yaitu berjihad melawan hawa nafsu.
Rasulullah menganjurkan kepada umatnya  ketika dalam kondisi marah hendaknya mengambil air wudlu untuk meredam dan menyiram kobaran api kemarahan yang disulut oleh syetan. Mengontrol kemarahan memang bukan persoalan simple apatalagi untuk memanagenya menjadi sebuah “positif spirit” yang manfaatnya dapat dirasakan oleh jiwa-jiwa yang lain.
Dengan berkebangnya ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini, kebanyakan medis dan perorangan melakukan survey bagaimana meredam kemarahan dengan meyodorkan beberapa tips atau langkahs untuk dikerjakan. Penulis mencoba memilih salah satu artikel anger management  sebagai berikut : 


Click here for anger management : details

Sunday, July 8, 2012

DI BULAN SYA’BAN AMALAN ANDA DIANGKAT KE LANGIT


Sebagian besar diantara kita gaflah atau lalai akan keutumaan bulan Sya’ban, sebagian orang-orang terlalu sibuk dengan kegiatan dan program yang ada sehingga sedikit lalai dan melupakan eksistensi kemanusiaannya untuk selalu berusaha meningkatkan hubungan vertikalnya.
Telah menjadi sebuah tradisi yang melengket dan sulit dipisahkan, bangsa arab ketika berakhir bulan Rajab dan berawal bulan Sya’ban setiap suku dari mereka senang untuk berperang dan mencari ghanimah  atau harta rampasan perang, mereka senang mencari kebutuhan sehari-hari terutama air karena panas yang tidak ketulung. Karena adanya kesibukan tersebut, hati dan pikiran cendrung untuk berkonsentrasi pada apa yang menjadi target duniawinya dengan sedikit gaflah akan kepentingan dan kebutuhan rohnya.
Kata Sya’ban/ شعبان merupakan bentuk tunggal dari kata plural شعبانات وشعابين  adalah bulan kedelapan dari kelender Hijriyah, bulan antara  Rajab dan Ramadhan.   Dalam Mu’jam معانى الأســـماء dijelaskan bahwa  dikatakan sya’ban karena orang-orang pada waktu tersebut berkelompok-kelompok sibuk mencari air karena panas  yang menyengat.
Dari beberapa hadits yang ada hubungannya dengan bulan sya’ban, umumnya menyoroti sikap gaflah atau kelalaian akan keutamaan bulan ini, sementara sebagian besar dari 29 hari atau 30 hari di bulan Sya’ban ini, tauladan Muhammad banyak melakukan puasa.
Disinyalir dalam sebuah Hadits yang diriwatkan oleh Al-Nasai dari Usama bin Zaed r.a. :

عن أسامة بن زيد رضي الله عنهما قال: قال يا رسول الله: لم أرك تصوم من شهر من الشهور ما تصوم من شعبان؟ قال] http://www.alminbar.net/images/salla-icon.gif: ذاك شهر تغفل الناس فيه عنه، بين رجب ورمضان، وهو شهر ترفع فيه الأعمال إلى رب العالمين، وأحب أن يرفع عملي وأنا صائم  [رواه النسائي

Artinya :
Dari Usamah bin Zaed yang diridhoi Allah pada keduanya berkata  : Wahai Rasulullah, saya tidak pernah melihat Anda berpua            sa pada bulan apapun lebih dari pada Anda berpuasa di bulan Sya’ban. Rasulullah menjawab : Bulan itu dilupakan oleh kebanyakan orang, antara bulan Rajab dan Ramadhan, yaitu bulan dimana semua amalan diangkat kepada Rabbul ‘Alamin, dan saya senang ketika amalan saya diangkat saya dalam keadaan berpuasa.

Dari  Hadits tersebut jelas terurai bahwa bulan Sya’ban adalah bulan dimana amalan setiap hamba akan diangkat ke langit, tidak ada keterangan secara detail yang menjelaskan bahwa amalan-amalan apa  saja yang diangkat pada bulan ini, hanya saja beberapa ulama memberikan penjelasan bahwa amalan itu akan diangkat menurut tiga kategori  yaitu amalan harian, mingguan dan tahunan, berikut detailnya :
Amalan Harian          :
Siang                           : Pada  awal malam (Shalat Ashar)
Malam                         : Pada awal siang (Shalat Fajar)
Amalan Mingguan     : Senin dan  Kamis
Amalan Tahunan       : Bulan Sya’ban

Pada artikel ini,  Penulis dengan memohon pertolongan Allah mencoba menjelaskan ketiga kategori amalan diatas dengan mengetengahkan beberapa ayat Al-Qur’an mengenai penafsiran ترفع الأعمال إلى الله  /amalan diangkat kepada Allah sebagai berikut :
1.      Qhafir ayat 7 sebagai  acuan dari penafsiran amalan yang diangkat sebagai pemberitahuan kepada Para Malaikat Allah, Allah  berfirman :

الَّذِينَ يَحْمِلُونَ الْعَرْشَ وَمَنْ حَوْلَهُ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيُؤْمِنُونَ بِهِ وَيَسْتَغْفِرُونَ لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَيْءٍ رَحْمَةً وَعِلْمًا فَاغْفِرْ لِلَّذِينَ تَابُوا وَاتَّبَعُوا سَبِيلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ الْجَحِيمِ ]غافر :7[   

7.  (Malaikat-malaikat) yang memikul 'Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan): "Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, Maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala,
Ayat ini menurut sebagian ulama menjelaskan bahwa amalan-amalan seorang hamba diangkat ke langit dengan maksud memberitahukan para malaikat pemangku Arsy Allah dan malaikat-malaikat sekeling Arsy tentang amalan baik hamba tersebut, dengan demikian para malaikat akan selalu mendoakan hamba tersebut agar senantiasa dalam perlindungan rahmat dan rahim-Nya.

2.      Al-Mutahaffifien, 18-20, menjelaskan tentang amalan perbuatan dan perkataan yang diangkat untuk disalin di kitab yang berada di ‘Illiyin :

كَلَّا إِنَّ كِتَابَ الْأَبْرَارِ لَفِي عِلِّيِّينَ (18) وَمَا أَدْرَاكَ مَا عِلِّيُّونَ (19) كِتَابٌ مَرْقُومٌ (20  المطففين

18.  Sekali-kali tidak, Sesungguhnya Kitab orang-orang yang berbakti itu (tersimpan) dalam 'Illiyyin. [1564]
19.  Tahukah kamu apakah 'Illiyyin itu?
20.  (yaitu) Kitab yang bertulis,

[1564]  'Illiyyin: nama Kitab yang mencatat segala perbuatan orang-orang yang berbakti.


3.      Fathir ayat 10 yang menjelaskan akumulasi amalan dan pengklasifikasian amalan yang baik dengan yang buruk :


مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْعِزَّةَ فَلِلَّهِ الْعِزَّةُ جَمِيعًا إِلَيْهِ يَصْعَدُ الْكَلِمُ الطَّيِّبُ وَالْعَمَلُ الصَّالِحُ يَرْفَعُهُ وَالَّذِينَ يَمْكُرُونَ السَّيِّئَاتِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَكْرُ أُولَئِكَ هُوَ يَبُورُ} [فاطر: 10]


10.  Barangsiapa yang menghendaki kemuliaan, Maka bagi Allah-lah kemuliaan itu semuanya. kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik[1249] dan amal yang saleh dinaikkan-Nya[1250]. dan orang-orang yang merencanakan kejahatan bagi mereka azab yang keras. dan rencana jahat mereka akan hancur.

[1249]  sebagian ahli tafsir mengatakan bahwa perkataan yang baik itu ialah kalimat tauhid yaitu Laa ilaa ha illallaah; dan ada pula yang mengatakan zikir kepada Allah dan ada pula yang mengatakan semua perkataan yang baik yang diucapkan Karena Allah.
[1250]  maksudnya ialah bahwa perkataan baik dan amal yang baik itu dinaikkan untuk diterima dan diberi-Nya pahala.

Terkait masalah penjelasan timing atau waktu pelaporan amalan-amalan seorang hamba, perlu meningkatkan ekstra konsentrasi vertikal kita pada post-post waktu yang telah ditentukan, dalam artian ekstra Ibadah di waktu Ashar, Maghrib sebagai laporan harian, senin dan Kamis sebagai laporan mingguan dan bulan Sya’ban sebagai laporan tahunan.

Rasulullah Bersabda untuk laporan amalan senin dan kamis :
إن الأعمال ترفع يوم الاثنين و الخميس ، فأحب أن يرفع عملي و أنا صائم
Sesungguhnya amalan-amalan itu akan diangkat pada hari senin dan kamis, olehnya itu saya senang ketika  amalan saya diangkat saya dalam keadaan berpuasa
H.R. Abu Hurairah dan Usama bin Zaed dan dishahkan oleh Al-Bani [Kitab Shahihul Jami’ No. Hadits 1583 ]
Demikian uraian kali ini, tentunya artikel ini tidak terlepas dari kesalahan dan kekhilafan, dan penulis berharap  semoga dapat memberi manfaat untuk pembaca Insya Allah.

A.Aidid           
12 Sya’ban 1433 H. (2 Juli 2012)
Ba’da  Ashar, 16.30
Ruangan 27 Kantor KBRI Addis Ababa

Tuesday, July 3, 2012

PUASA SEBAGAI BAROMETER KEIMANAN ANDA


PUASA SEBAGAI BAROMETER KEIMANAN ANDA
Break Time for Negative keyword and faulty applications 

Bismillahirrahmanirrahim

Penulis yakin dan sangat percaya bahwa jamak dari kita telah mengetahui dan paham bagaimana hukum puasa dalam islam, dengan perkembangan internet sekarang ini, bukan jamannya lagi untuk tidak mengetahui hukum dan status puasa, anda tinggal mengetik keyword puasa, fasting, shaom, atau صوم di form pencarian google atau mesin pencarian dari perusahaan lain, mesin tersebut akan mem-floorkan varian hukum dan status puasa baik dalam bentuk tulisan, audio, gambar maupun video. Hanya saja sejauh mana interest dan kecendrungan kita untuk mengetik keyword tersebut di form pencarian.

Untuk berbagi informasi bahwa penulis pernah bekerja di salah satu perusahan network terbesar di Mohandesin, Egypt yang juga merupakan provider perusahaan TATA di India selama kurang lebih 4 (empat) tahun, dan masa itu cukup memberikan pelajaran berharga mengenai networking dan seluk beluknya.  Apa yang penulis ingin sampaikan adalah suatu hal penting mengenai RIR atau Regional Internet Registry dan web cache pada setiap tools pencarian anda yang pada gilirannya akan memberikan informasi mengenai bentuk, krakter dan kecendrungan setiap user/pengguna internet. Ini dapat dimonitoring oleh seorang yang bekerja pada perusahan provider internet.

Secara tidak langsung jemari anda yang tiap harinya menari-nari di atas keybord buatan china  atau Indonesia di depan computer, sebenarnya mengetik dan memberikan informasi siapa anda sebenarnya, persentasi hasil dari sebuah RIR dan web cache dapat menjadi sebuah indicator untuk mengetahui kepribadian seseorang, krakter dan kecendrungannya. Maka tidak salah Rasulullah pernah mensinyalir dan menghimbau kepada semua sahabat dan umatnya bahwa keselamatan seseorang itu tergantung dari bagiamana dia menjaga lisan dan tangganya.

Tangan anda dapat memberikan sebuah istinari atau pencerahaan dengan memberikan informasi-informasi positif melalui internet, demikian sebaliknya tangan anda juga dapat memberikan dampak negative kepada yang lain dengan menyebarkan tulisan-tulisan, gambar atau audio dan video provocative duniawi minus ukhrawi via internet.

Internet adalah media atau sarana, penulis kurang setuju pendapat yang mengatakan bahwa haram hukumnya ber-FBan, twiter, foursquare, fring  atau program jejaringan lainnya, karena itu adalah media, maka status hukumnya fleksibel atau mengikut kaedah ushul fiqhi Sya’fiíyah :

 لأصل فى الأشياء مباح إلا مادل الدليل على خلافه 
  
(pada dasarnya semua sesuatu itu adalah hukumnya boleh kecuali ada sebuah dalil atau indikator yang menyalahi atas kebolehannya itu)

Dalam artian bahwa internet itu boleh selama berada dalam koridor dan batasan-batasan syarí. Demikian sebaliknya berFBan, YMan akan berstatus haram pada saat penggunaannya keluar dari batasan agama apatalagi chatingan sampai masuk angin.. :P. itu sudah pasti sebuah indicator yang mengarah pada perzinahan.

Hemat Penulis, perlu adanya modifikasi hukum puasa dengan akurasi informasi dan tekhnologi kekinian, misalkan apakah meng-upload/download dan mengakses hal-hal yang mengarah dan meransang gairah seksual(maaf : tulisan, gambar atau video forno) dapat membatalkan puasa atau hanya mengurangi value puasa. Atau apakah dengan menulis status “saya bosan hidup” di FB atau di aplikasi jejaringan lainnya juga mengurangi puasa, atau template lainnya apakah nilai dan pahala puasa akan bertambah pada saat seseorang twiter atau FB menulis status “Berpuasalah agar anda Sehat”.

Pada dasarnya untuk istimbat atau pengambilan hukum seperti ini, jamak ulama menggunakan system قياس  /qias atau إستحسان/istihsaan sebagai tools dan perangkat hukumnya dengan melihat illat masing-masing kasus.

Tapi pada kesempatan ini stressing penulis bukan mengenai istimbat atau pengambilan hukum puasa akan tetapi tulisan ini tak lebih sebuah upaya dakwah atau ajakan kepada pembaca untuk sedikit meluangkan waktu untuk beberapa hals berikut :

- mengasah kepekaan dan kepedulian kita untuk hals yang beraliansi ukhrawi. Bahwa kurang lebih 330 hari kita gunakan untuk fokus duniawi, kenapa kita tidak break time untuk melepaskan penat dan rasa lelah dengan menyantap kebutuhan rohiyah di Ramadhan ini. Switch of lisan anda untuk omongan-omongan yang hanya menjadi sampah gelombang-gelombang suara di komunitas anda, senang menceritakan kejelekan saudara atau staf sendiri dengan merentet keburukan-keburukan yang pernah mereka lakukan atau sebaliknya menceritakan prilaku-prilaku atasan anda pada saat ngerumpi dengan teman-teman atau staf lainnya…itu jelas akan mengurangi value puasa anda. Arahkan jemari anda untuk mengetik lalu mem-posting tulisan, gambar audio atau video  yang dapat memberi mamfaat dunia-ukhwari kepada yang lain seperti membuat aplikasi Qurán di FB dengan membaca dan memahami makna dan kandungannya, atau kalau anda yang kurang menahan diri untuk browsing di internet, silahkan tutup, pc, laptop, tablet, apel atau vaionya, karena internet adalah candu yang rada sulit ditinggalkan


  • Menjadikan puasa sebagai advisor untuk jiwa kita, bahwa sebagai seorang yang berpredikat muslim itu sama dihadapan Allah, pada dasarnya salah satu pesan yang terkandung dalam puasa adalah bagaimana dengan berpuasa kita mampu bersosialisasi dengan merasakan dan menikmati kondisi orang-orang miskin dan yang kelaparan. Anda diberikan kekuasaan, jabatan atau kekayaan yang melimpah ruah, di bulan ramadhan inilah saatnya untuk mengukur apakah kondisi kejiwaan anda gila kekuasaan, mabuk jabatan dan cinta harta. Dan dengan berpuasa insya Allah kita akan kemas rapih kekuasan, jabatan dan kekayaan itu dan menyimpangnya, lalu menyadarkan diri kita bahwa itu adalah amanat Allah dan kapan saja Allah bisa menariknya kembali.
  • Berusaha menanamkan keyakinan bahwa puasa mampu menjadikan kita sehat jasmani-rohani, [صوموا تصحوا/berpuasalah agar kalian sehat-hadits]. Bahwa dengan berpuasa mampu menganti sel-sel yang rapu atau mati dalam anatomi tubuh kita dengan sel-sel yang baru, energik dan tentunya lahir dari asupan sari makanan yang halal dan barakah, olehnya itu sebaiknya setiap kita harus memperhatikan status hukum makanan atau minuman yang kita konsumsi pada saat sahur dan berbuka puasa, pastikan kehalalannya dan yakinkan keberkahannya, halal pada saat kita mendapatkanya, apakah itu dari gaji, hasil bisnis atau hasil dari bercocok tanam dan berberkah berarti memiliki kandungan vitamin, protein dan sari-sari yang dibutuhkan tubuh bukan makanan basih. Baginda selalu memakan kurma pada saat berbuka karena kurma mempunyai kandungan zat besi yang tinggi dan rasa manisnya natural, tidak melalui proses kimiawi.
  • Dan yang paling penting adalah usaha maksimal untuk meraih hasil-hasil proyek ramadhan. Ada 3 (tiga) klasifikasi capaian di bulan Ramadhan ini,  awal sepuluh ramadhan capaiannya Rahmat Allah, Sepuluh kedua proyek ramadhan capaiannya Maghfirah atau ampunan, dan capaian yang ketiga adalah garanti terhindar dari api neraka. 


Terakhir dari Penulis, Selamat menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1433 H/2012 M. Semoga kita termasuk orang-orang yang diberi karunia dari Allah untuk meraih ketiga capaian di bulan Ramadhan Insya Allah.

اللهم تقبل صيامنا وقيامنا واللهم آمين

[Ya Allah terimalah puasa kami dan Shalat kami, Allahum Amien]

baca artikel Puasa Ramadhan lainnya :





Akhukom Fillah
A.Aidid
Addis Ababa 16 Juli 2012 


Monday, July 2, 2012

Misteri dan Rahasia Tidur Panjang Ratusan Tahun Ashabul Kahfi


Kisah ini sangat terkenal baik bagi penganut agama Islam atau Kristen. Ashabul Kahfi dalam Islam yaitu kisah yang menceritakan 7 pemuda yang mendapat petunjuk dan beriman kepada Allah tertidur lelap dalam gua selama 309 tahun. Mereka melarikan diri dari kekejaman raja Dikyanus.
Kejadian yang hampir mirip juga pernah terjadi pada beberapa kisah di bawah ini :


Mitsutaka Uchikoshi, hilang selama 24 hari di tengah gunung bersalju

7 Oktober 2006, sebuah musibah menimpa seorang pengusaha muda Jepang berusia 35 tahun, Mitsutaka Uchikoshi. Ia terjatuh & mengalami cedera kepala ketika sedang berlibur di gunung Rokko, Jepang. Ia dinyatakan hilang. Seorang pendaki gunung akhirnya berhasil menemukan 24 hari kemudian dalam hipotermia.
Saat ditemukan korban dalam kondisi patah tulang panggul, denyut nadinya tak terdeteksi, suhu badan drop hingga 22°C, organ-organ vital tidak menunjukkan aktivitas dan ditambah pula dengan kehilangan darah cukup banyak. 
Anda bisa bayangkan apa yang terjadi terhadap seseorang yang hilang selama 24 hari di tengah gunung bersalju, tewas? Tentu itu dugaan banyak orang. Tetapi Tuhan berkehendak sebaliknya.
Setelah melampaui masa kritisnya, Uchikosi kembali pulih 100% seperti sediakala.
“Ia (Uchikosi) masuk ke dalam kondisi yang serupa dengan hibernasi. Fungsi organnya melambat, tetapi otaknya terlindung & dalam kondisi baik. Saya yakin kemampuan otaknya bisa pulih 100%” ujar Dr Shinichi Sato.

Erika Nordby, Balita yang ditemukan hampir membeku
Kasus serupa pernah terjadi pula di Kanada menimpa seorang balita, Erika Nordby. Ia terjebak di luar rumah dalam suhu mendekati 0 derajat Celcius dan ia ditemukan oleh ibunya dalam kondisi hampir membeku. Jantungnya berhenti berdetak selama 2 jam & suhu tubuhnya drop hingga 16 °C. Akan tetapi akhirnya bisa pulih kembali.
Para dokter yakin jika misteri ini bisa dipecahkan maka teknologi hibernasi pada manusia akan berkembang di masa depan. Ilmu ini adalah ilmu masa depan yang bisa menyelamatkan para astronot saat menempuh perjalanan panjang ke luar angkasa.
Apaan sih hibernasi? Singkatnya hibernasi adalah mekanisme mempertahankan hidup yang dimiliki hewan mamalia saat musim dingin dengan cara menurunkan level aktivitas metabolisme tubuh, ciri yang paling jelas ya tidur panjang .
Para ilmuwan getol sekali membongkar misteri hibernasi. Mereka yakin hibernasi bisa diterapkan pada manusia. Di dalam Alquran pun kejadian yang serupa pernah diungkap dalam kisah ashabul kahfi. Ini dia Mukjizat Alquran dalam aspek teknologi.

 
Sekarang mari kita bandingkan satu per satu dengan kisah Ashabul Kahfi (The Seven Sleepers) :

Makanan
Ilmuwan : Cairan kombinasi es dan garam yang disuntikkan dalam tubuh agar suhu darah menurun. Lumayan drop dari 37°C s/d 10°C. Apabila suhu darah sudah drop tentu saja metabolisme tubuh pun ikut turun. Cara ini sudah diuji coba pada seekor babi dan berhasil. Namun ini hanya berhasil dalam beberapa jam saja.
Menurut para ahli dari University of California & Safar Centre for Resuscitation Research at the University of Pittsburgh, tempo bisa diperpanjang hingga hitungan hari, minggu bahkan bulan dengan catatan tubuh harus diberi makan dalam bentuk tetes yang dialirkan ke pembuluh darah.
Hanya saja konsekuensi hibernasi : rambut & kuku akan tetap tumbuh. Umur pun tetap bertambah.
Ashabul Kahfi : Tidak ada asupan makanan apalagi minuman karena para pemuda itu tidur non-stop selama 300 tahun. Yang luar biasa umur tak bertambah sedikitpun.

Kotoran / Tinja
Ilmuwan : Sampai saat ini para peneliti masih kesulitan mengatasi urusan yang satu ini. Di antara binatang yang mengadopsi sistem hibernasi pun hanya beruang saja yang tidak punya masalah buang air besar.
Ashabul Kahfi : Mereka tidak memiliki masalah ini. Apa dalilnya? Apakah anda punya argumentasi yang dapat menjelaskan seseorang yang tidak pernah mendapat asupan makanan dan minuman sama sekali tapi masih bisa mengeluarkan kotoran? Bisa-bisa dehidrasi, dong? Jadi no input, no output!

Cahaya
Ilmuwan : Para ahli nampaknya belum melirik faktor yang satu ini untuk mempertahankan kondisi tubuh. Yang diyakini saat ini baru menggunakan sistem “drowning in icy water” alias tubuh direndam dalam air es. Metode ini terbukti mampu mengobati tubuh yang terluka atau menyelamatkan pasien serangan jantung setelah “mati” dalam beberapa jam.
Ashabul Kahfi : Dalam medis pun sinar matahari dianggap penting untuk pembersihan, penguatan tulang dan kulit dan manfaat lainnya. Dalam tafsir Al-Qurthubi mengatakan, "bila matahari terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri", maksudnya adalah bagian kiri matahari mengenai mereka karena sengatannya. 

Sinar matahari memperbaiki tubuh mereka. Ayat itu dalam hal ini menegaskan bahwa Allah SWT menempatkan mereka di gua yang karakteristiknya unik. Mungkin jika arsitektur gua yang berbeda hasil akhirnya bisa jadi berbeda. Malah, bisa-bisa tubuh terpanggang gara-gara matahari siang!

Lihat betapa Maha Besarnya Allah SWT yang telah membuat mekanisme hibernasi begitu sempurna sehingga usia tak sedikitpun bertambah. 
Kajian lebih lengkapnya bisa anda baca di Ensiklopedia Mukjizat Alquran dan Hadis.





Taro ki ada-ada

HTML Comment Box is loading comments...

Followers